Lihat ke Halaman Asli

Faisol

TERVERIFIKASI

Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Kota Layak Anak, Sudahkah Terealisasikan untuk Membangun dan Membentuk Karakter Anak?

Diperbarui: 29 Juli 2023   16:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Ruang bermain bagi anak-anak baik dikota maupun di desa sudah harus terealisasikan dengan baik. (Foto: KOMPAS/NIKSON SINAGA)

"Ketika bicara ruang untuk anak, terutama di kota-kota besar yang sudah sesak dengan bangunan yang tinggi, menjadi kajian dan bahan diskusi, terutama bagi pemangku kebijakan, pasalnya ruang bermain dan berekspresi bagi anak dalam konstek saat ini sudah menjadi tuntutan yang tak bisa di elakkan"

Pada dasarnya tempat-tempat yang layak bagi anak bermain sejatinya tidak hanya di kota-kota besar saja.

Namun, alangkah bijaknya jika tempat-temoat layak bermain dan tempat untuk bisa mengembangkan potensi dan meningkatkan daya kreatifitas anak menjadi sebuah pemikiran tersendiri.

Ruang bermain sekaligus aneka sajian yang bisa meningkatkan kreatifitas anak, mengapa tidak..? Artinya ruang bermain yang layak bagi anak, menurut penulis tidak hanya diperuntukkan di kota saja, di desa pun hal yang demikian juga bisa diterapkan.

Artinya ruang bermain atau tempat layak anak yang kemudian terfokus di kota saja, sama halnya menunjukkan ketimpangan.

Sebab, anak-anak di desa  juga membutuhkan fasilitas yang memadai untuk bermain sambil belajar di ruang terbuka untuk meningkatkan potensi yang dimiliki.

Secara Naluriah, anak sangat senang dan suka bermain 

Ruang terbuka untuk bermain dan menggerakkan tubuhnya merupakan suatu keharusan bagi anak, sebab yang namanya anak dengan kecintaannya bermain, tentu membutuhkan ruang yang cukup dan tempat yang menyenangkan bagi mereka. Sehingga anak akan merasa betah.

Adanya ruang terbuka untuk bermain, adalah bagian bagaimana proses keseimbangan dalam diri anak itu tercipta.

Situasi dan kondisi saat ini gempuran tekhnologi dan informasi yang sudah ada di genggaman, justru membuat anak-anak merasa terlena di buatnya, sehingga menyebabkan semakin sulit menggerakkan tubuhnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline