Lihat ke Halaman Asli

Faisol

TERVERIFIKASI

Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Tragedi Berdarah Kanjuruhan, Mahfud MD Tegaskan Tidak Ada Bentrok Antar Suporter

Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gas Air Mata Melesat setelah Suporter Arema FC Malang turun Lapangan, dan kerusuhan semakin memanas, Sumber : pikiran-rakyat.com

Keluarga besar Persebaya turut berdukacita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa setelah laga Arema FC vs Persebaya
Alfatihah untuk para korban
Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan
"Tidak ada satupun pertandingan sepak bola yang sebanding dengan nyawa," demikian dikutip dari laman akun Instagram @persebayaofficial.

Tragedi yang cukup memilukan dalam dunia olahraga khususnya sepakbola ketika sportifitas tidak mampu dijunjung tinggi hingga menyebabkan ratusan nyawa melayang dengan sia-sia.

Peristiwa berdarah di stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC Vs Persebaya dimana tuan rumah harus menerima kekalahan dengan skor 2-3, menjadi pemicu terjadinya kerusuhan hingga ratusan nyawa menghilang.

Hilangnya nyawa para suporter sepak bola ini menjadi duka yang mendalam, tidak hanya duka bagi masyarakat Malang dan Jawa timur khususnya, namun hal tersebut menjadi duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia.

Dikutip dari laman tempo.co, hasil penelusuran Komnas HAM tercatat sudah ada 153 korban Jiwa akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Dua polisi tewas dalam insiden tersebut dan ratusan suporter meninggal dunia akibat dari kerusuhan para suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, sungguh Malang nian Nasib Para suporter yang harus kehilangan nyawa akibat menonton bola.

Tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang ini tidak hanya menjadi perbincangan secara Nasional, bahkan menjadi perbincangan dunia International, bahkan di negara China video mengenai kerusuhan di kanjuruhan itu menjadi viral di negeri tirai bambu.

Dikutip dari laman kompas.com, "Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar suporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Suporter di lapangan hanya dari pihak Arema," tegas Mahfud dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022)

Menurut Mahfud, pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.

Pihak aparat keamanan sudah meminta kepada panitia untuk menyesuaikan kapasitas Stadion Kanjuruhan yang memiliki kapasitas 38.000 penonton, namun hal tersebut di abaikan, dan saat pertandingan berlangsung, tiket yang sudah tercetak mencapai 42.000.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline