"Beredar kebijakan pemerintah yang hendak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 September, ternyata urung untuk dinaikkan. Sebelumnya penolakan, dan kepanikan masyarakat soal kenaikan harga BBM menjadi kecemasan tersendiri ditengah masyarakat, hingga aksi turun jalan menolak harga BBM Dinaikkan menjadi kegaduhan tersendiri"
Bahkan beberapa waktu yang lalu, menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media, rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
Jelas menjadi keresahan dan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat, sebab jika BBM naik, pastinya akan berimbas pula pada naiknya harga pangan yang memang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Ternyata informasi yang beredar justru sebaliknya, Harga BBM jenis pertamax, dektalite, yang justru diturunkan oleh pemerintah, sementara harga Pertalite masih cukup stabil diangka 7.650 / liter.
Ramaipun menjadi perbincangan, masyarakat kenak prank, namun prank soal kebijakan pemerintah justru membuat lega, karena BBM tidak jadi naik.
Pertama: Masyarakat Merasa kenak Prank Presiden Jokowi
Sebelumnya beredar harga BBM yang hendak dinaikkan, terutama BBM yang bersubsidi jenis pertalite, yang saat ini harganya masih 7.650, akan dinaikkan menjadi 10.000/ liter.
Menanggapi informasi yang beredar sejak beberapa waktu yang lalu, masyarakat pun rela berdesakan mengantri untuk membeli BBM.
Tidak hanya pada siang hari saja antrian yang mengular, bahkan sampai tengah malam pun, masyarakat rela menunggu demi kebagian BBM yang bersubsidi untuk dijual kembali oleh para pengecer.