Lihat ke Halaman Asli

Faisol

TERVERIFIKASI

Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Menyambut Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah, Momen Hijrah untuk Kemenangan Diri

Diperbarui: 30 Juli 2022   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengurus Qiraati Cabang Jember, bupati, dan wakil bupati Jember merayakan gebyar Muharram 1444 Hijriyah di alun-alun kota Jember, sumber : dokumen pribadi

"Doa dan bersholawat pada Nabi besar Muhammad SAW sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah di berikan hingga sampai saat ini, sehingga kita semua sebagai ummat Nabi Muhammad menyambut tahun baru Islam yang tentunya di nisbatkan pada beratnya perjuangan nabi waktu itu, sehingga harus hijrah dari Mekkah menuju Madinah, dari sinilah tahun Hijriyah ditetapkan sebagai tahun hijrah atau berpindahnya nabi dari Mekkah ke Madinah"

Dengan tahun baru Islam 1444 Hijriyah senantiasa menjadikan perubahan yang lebih baik dan positif, sebab kita sebagai manusia biasa tidak pernah lepas dari dosa dan kesalahan baik yang disengaja maupun tak di sengaja.

Perayaan tahun baru Islam memang tidaklah semeriah tahun Masehi, dimana detik-detik perubahan waktu, hari memang sangat meriah di tahun Masehi yang ditandai dengan bunyi terompet dan kembang api.

Tahun baru Islam atau biasa di sebut dengan gebyar Muharram atau populer dengan sebuta bulan suro, disamping ajaran yang dinisbatkan pada momen perjuangan dan perjalanan Baginda Rosul, tahun baru Islam juga sudah menjadi tradisi bagi ummat muslim untuk berdoa diawal tahun dan akhir tahun.

Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriyah, sumber : buyayahya.org

Momen tahun baru Islam senantiasa mengingat perjuangan nabi melawan para kaum yang dholim, yang pada akhirnya membuat Nabi harus melakukan hijrah ke Madinah sebagai upaya menghindari terjadinya perpecahan dan pertumpahan darah.

Berhijrah untuk memperbaiki diri

Mengalah bukan berarti kalah, konstek berhijrah disini tidak lain adalah dalam kerangka melawan diri sendiri, melawan kebodohan, melawan kemiskinan, melawan perbuatan buruk dengan perbuatan baik, dan perlawanan hawa nafsu jelek yang ada dalam diri kita.

Menyambut tahun baru Islam 1444 Hijriyah di isi dengan pembacaan sholawat bagi Baginda Rosul dan doa bersama di alun-alun kota Jember, Sumber : dokpri

Sabda Nabi "perang yang paling besar, adalah perang melawan diri sendiri"Al hadist. Disinilah setiap manusia harus menyadari bahwa selama masih ada nafas di kandung badan kesadaran untuk selalu memperbaiki diri haruslah dilakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline