Lihat ke Halaman Asli

Faisol

TERVERIFIKASI

Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Grebeg Syuro dan Santunan Anak Yatim

Diperbarui: 29 Juli 2022   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam tradisi ummat muslim, setiap tanggal 10 Muharram, menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa sudah menjadi kebiasaan untuk bagi masyarakat yang lebih mampu, Sumber: kalbarprov.go.id

"Selamat tahun baru Islam 1444 Hijriyah, yang bertepatan dengan 30/07/2022,  semoga di tahun baru Islam ini kebaikan demi kebaikan antar sesama terjalin dengan baik, saling memahami, mengasihi, dan menghormati ditengah kehidupan masyarakat multikultural"

Indonesia dengan mayoritas sebagai penduduk muslim, tidak lantas jumawa atas kebesaran kelompok atau pun golongan, karena sejatinya masyarakat Muslim maupun non muslim harus saling menjaga, menghormati, mengasihi supaya tercipta kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat yang memiliki banyak perbedaan, mulai perbedaan suku, budaya, bahasa, keyakinan, tidak lantas menjadikan masyarakat kita tercerai berai karena adanya suatu perbedaan.

Justru perbedaan merupakan kekayaan yang dimiliki oleh negeri ini yang tetap berpegang teguh pada Bhineka tunggal Ika, berbeda-beda, tapi hakekatnya tetap satu, satu bahasa yakni bahasa Indonesia.

Disinilah kekayaan negeri tercinta ini yang hidup rukun berdampingan dalam kemajemukan, meski ada riak-riak dan ketegangan yang kerap di goreng oleh para oknum untuk memecah belah persatuan itu sendiri.

Dalam tradisi ummat Islam bulan Asyuro, atau bulan Muharram kerap dianggap sebagai perayaan anak Yatim, karena para dermawan atau orang yang memiliki penghasilan kerap berbagi atau menyantuni anak-anak yatim dan kaum dhuafa.

Mengapa anak-anak yatim, kaum fakir dan duafa perlu di santuni ? Sesuai apa yang di ajarkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW, "Siapa orang yang mengusap kepala anak yatim (menyantuni/menyayangi) pada hari Asyura (10 Muharram), maka Allah akan angkat derajatnya sebanyak rambut anak yatim tersebut yang terusap oleh tangannya" (Hadits ke 212 dari kitab Tanbih al-Ghafilin). 

Terlepas adanya pro dan kontra terhadap hadist diatas, karena ada yang berpendapat bahwa hadist tersebut Dhaif atau sanadnya Lemah, namun dalam konstek kebaikan menurut hemat penulis hal tersebut merupakan kebaikan yang menjadi motivasi bagi kita semua.

Sudah menjadi kewajiban kita semua sebagai makhluk yang sempurna untuk saling berbagi, terutama bagi anak-anak yatim dan kaum dhuafa, karena kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan kita juga, dan kesengsaraan para anak yatim dan kaum dhuafa, kita semua yang akan menanggung dosa, apalagi sampai menelantarkan anak-anak yatim yang butuh asuhan dan bimbingan.

Tanggal 10 Muharram atau disebut pula bulan Asyuro, membahagiakan anak yatim adalah kewajiban kita semua

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline