Lihat ke Halaman Asli

Faisol

TERVERIFIKASI

Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Sekolah Baru, Digitalisasi Sekolah dan Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 13 Juli 2022   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim saat meninjau salah satu sekolah dengan proses pembelajaran digitalisasi sekolah, Sumber : katadata.co.id

Memasuki tahun ajaran baru tahun 2022/2023 ini, para orang tua sudah mulai mempersiapkan putra-putrinya untuk memasuki sekolah yang baru, terutama anak-anak yang hendak masuk pasar jenjang SD, SMP, maupun SMA, begitu pula dengan anak yang masih berumur 3 tahun juga sudah dipersiapkan untuk memasuki pendidikan anak usia dini (PAUD)" 

Jika sebelumnya sistem pembejaran yang diterpakan di masing-masing instansi sekolah atau lembaga pendidikan dengan menerapkan kurikulum 13 atau populis di sebut dengan K-13 itu, hari ini mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim hendak memberlakukan kurikulum yang baru, yakni kurikulum merdeka.

Kurikulum merdeka ini sebagai pengejawantahan terhadap K-13 yang banyak kalangan dan praktisi pendidikan di anggap ribet, namun dikala negeri kita terserang wabah Covid 19, K-13 ini kemudian lebih disederhanakan yang dinamai K-13 darurat.

Masing-masing instansi pendidikan saat ini sudah diberi keleluasaan untuk memilih kurikulum yang hendak di implementasikan pada masing-masing sekolah.

Baca Juga : Tanpa Internet Seperti mati suri

Apakah masih bertahan dengan kurikulum 13 yang sudah disederhanakan, atau beralih pada kurikulum merdeka yang sudah mulai proses diterapkan pada tahun ajaran baru 2022/2023.

Memasuki tahun ajaran baru ini, pastinya orang tua juga merasa was-was dan khawatir, terutama anak yang sedang dan hendak memasuki sekolah baru, lingkungan baru, guru baru, teman baru, bahkan kurikulumnya pun baru, menyesuaikan dengan kebutuhan anak didik dalam proses pembelajaran yang merdeka.

Bagi anak yang baru terdaftar di sekolah, Rasa dag dig dug para orang tua, karena sang buah hati akan memasuki lingkungan baru tersebut menjadi hal yang sangat wajar dan manusiawi.

Oleh karenanya para orang tua yang baru memasukkan putra-putrinya pada sekolah yang baru, hendaknya di antar sampai jejak sang anak saling mengenal dengan guru maupun teman-temannya, sehingga memasuki sekolah yang baru dengan perasaan tenang dan senang akan membuat anak itu akan betah disekolah dan senang mengikuti proses pembelajaran.

Sekolah baru, suasana baru

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline