"Pagi-pagi riuh masyarakat sekitar yang kehilangan hewan ternak, tabung gas, kompor, kembali terjadi setelah hampir satu tahun aman-aman saja".
Pandemi covid 19 yang penuh ketidakpastian ini, tentu saja meningkatkan kerawanan sosial, akibat situasi dan kondisi yang tidak menentu, terlebih penghasilan yang juga ikut terserat tidak menentu menjadikan kondisi yang semakin sulit.
Semalam para maling menggasak hewan ternak, tabung gas, kompor menjadi fonomena tersendiri, bahwa kerawanan sosial di masa pandemi tidak bisa di hindari lagi.
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, bagi orang yang sudah lapar, tentu hal tersebut tidaklah berlaku, faktanya mereka (para maling) telah menggasak barang miliki orang yang miskin pula.
Kondisi yang dilematis, dengan di rumah saja ada kecemasan dan kekhawatiran anak istri tidak bisa makan dengan kenyang, pada malam hari yang gelap pun di jadikan kesempatan untuk memuluskan aksinya mencuri.
Jika kebijakan PPKM darurat akan di perpanjang kembali, bukan berarti tidak ada resiko yang lebih rawan lagi, mengingat ketakutan akan rasa lapar, menjadi aksi nekat yang akan di lakukan oleh siapa saja yang mendapatkan kesempatan.
Ingat bahwa kejahatan tidak datang hanya ada kesempatan saja, namun kejahatan datang karena dibarengi niat, kesempatan dan rasa lapar yang mendera.
Pandemi dan Ekonomi
Tidak ada yang mengharapkan pandemi ini terjadi, namun semua sudah terjadi, dan hal itu tidak hanya di negeri kita sendiri, namun sudah menyebar ke seluruh dunia.
Anjuran untuk di rumah saja, menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan semua memang untuk kesehatan dan juga untuk menjaga imun yang kuat, serta memutus mata rantai penyebaran covid 19.