"Sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar, tentu saja banyak orang tahu, bahwa beliau merupakan tokoh besar yang telah melahirkan dua organisasi keagamaan dengan perspektif yang berbeda, dan masih terus berjalan sampai detik ini".
Kiyai haji Ahmad Dahlan yang merupakan pendiri organisasi keagamaan dengan nama Muhammadiyah yang berdiri sejak tahun 1912, merupakan organisasi keagamaan yang di anut oleh jutaan ummat di seluruh Nusantara.
Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan yang didirikan oleh kyai haji Ahmad Dahlan, merupakan organisasi sebagai sarana dakwah, dengan pendekatan secara rasional, sehingga tidak bisa kita pungkiri, bahwasanya sarana dakwah dari organisasi Muhammadiyah ini lebih pada masyarakat perkotaan.
Sementara Nahdhotul Ulama juga merupakan organisasi sosial keagamaan yang didirikan oleh Kyai Haji Hasyim Asy'ari, dengan jumlah pengikut yang juga cukup besar di negeri ini.
Nahdlotul Ulama (NU), berdiri sejak tahun 1926, didirikan oleh Kyai Haji Hasyim Asyari, sebagai sarana dakwah dengan pendekatan kultural, sehingga tidak heran, jika dakwah dan ajaran Kyai Haji Hasyim Asy'ari sangat melekat bagi masyarakat pedesaan.
Keduanya merupakan organisasi keagamaan yang sama-sama berasaskan Islam, namun kerapkali dua organisasi ini selalu dipertentangkan oleh para oknum, sehingga muncul anggapan bahwa dua organisasi ini terkesan berbeda dan bermusuhan, pada hal fakta yang sesungguhnya, keduanya adalah organisasi sosial keagamaan, meski pun ada prinsip-prinsip organisasi yang berbeda pada aspek penerapannya.
Kedua tokoh pendiri NU dan Muhammadiyah tersebut, masih memiliki ikatan saudara, dan juga masih satu guru, ketika keduanya menimba Ilmu di Makkah, yakni keduanya berguru pada Syeikh Ahmad Khathib Al-Minankabawi.
Dilansir dari aktual.com, "Kakek dari KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah dan KH Hasyim Asy'ari pendiri NU sama, yakni (Maulana Ainul Yakin bin Maulana Ishak)," kata pengurus Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah.
Jadi hakekatnya tidaklah benar, bahwa NU dan Muhammadiyah memiliki gesekan karena sebuah perbedaan corak dan paham keIslaman yang di anut, karena keduanya sama-sama menjalankan sistem dakwahnya, sama-sama dengan syariat Islam yang benar.
Hanya saja caranya yang berbeda, jika Kyai Haji Ahmad Dahlan dengan Pendekatan Rasional, sementara Kyai Haji Hasyim Asy'ari, dengan pendekatan kultural, tetapi prinsip paling mendasar bahwa keduanya sama-sama berpegang teguh pada warisan kanjeng Nabi Muhammad, yaitu Al Qur'an dan Al Hadist.
Sekilas Tentang KH Ahmad Dahlan