Bupati Jember yang di Lantik pada 26 Februari 2021, menggegerkan Jagat Maya, dimana foto yang beredar d media sosial menjadi kontroversi di tengah situasi pandemi.
Adanya pembatasan kegiatan masyarakat baik di bulan suci ramadhan, maupun dihari yang Fitri, di himbau untuk tidak melaksanakan open house, supaya angka penyebaran covid 19 bisa ditekan dengan sedemikian rupa, apalagi sebagai seorang pemimpin harus memberikan contoh yang baik untuk masyarakatnya.
Sebagai seorang pemimpin yang baru terpilih dan baru di Lantik khususnya di kabupaten Jember ini, tentu saja harus memberikan klarifikasi berkaitan dengan foto-foto yang beredar di media sosial, karena hal tersebut menjadi asumsi subjektifitas bagi masyarakat.
Munculnya banyak spekulasi ditengah masyarakat mengenai beredarnya foto Bupati Jember itu, memunculkan pro dan lontra. Para pendukung yang telah mengantarkan H Hendi Siswanto, tentu akan membela dengan sekuat tenaga, terlepas apakah itu menyalahi aturan, atau mungkin ada pledoi dari pendukungnya untuk membela sang bupati.
Bagi para oposisi hal tersebut merupakan berita yang renyah untuk di goreng sampai Mateng, bahkan bisa saja sampai gosong, karena opini yang hendak di hembuskan tentu saja akan dan ingin menjatuhkan kredibilitas dari sang pemimpin, sementara disisi yang lain, di barisan pendukung tentu akan mengklarifikasi yang melibatkan emosi, sehingga yang kontra maupun yang pro, terkadang juga di luar nalar logika.
Meski penulis merupakan salah satu pendukung bupati yang baru dilantik tersebut, namun tentu saja harus melihat persoalan itu dengan jeli dan seksama, artinya penulis lebih pada objektifitas persoalan. Bupati Hendi Siswanto memang sangat terbuka dengan kritik, selama itu konstruktif demi perbaikan dan pembangunan Jember ke depan.
Berkaitan dengan foto yang beredar di jagat Maya tersebut, benarkah Bupati Jember telah melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan gubernur Jawa timur?
Pemimpin yang bijak, pasti akan menyelesaikan persoalan dengan baik, terlepas munculnya anggapan pro dan kontra dari masyarakat.
Penjelasan dan klarifikasi dari orang nomer satu di kabupaten tersebut merupakanitu sangat penting adanya, supaya tidak blunder, dan menjadi contoh yang kurang baik bagi masyarakatnya.
Apakah bupati Jember telah melakukan pelanggaran? Jika benar beliau melakukan pelanggaran apa sanksinya bagi pejabat yang telah melakukan open house?