[caption caption="Sumber foto : beritacianjur.com"][/caption]Ujian Nasional sudah berlangsung sejak kemarin, mulai hari senin tertanggal 4 April 2016 untuk tingkat SMA, MA, dan SMK. Bicara soal ujian tahun ini tentu ada kurang dan lebihnya, ada plus dan minusnya, begitulah kira-kira yang terjadi dalam tiap-tiap instansi di setiap lembaga pendidikan yang merupakan pelaksana dari ujian Nasional tersebut.
Ujian Nasional untuk tingkat SMA dan MA dimulai dari tanggal 4 - 6 April 2016, dan hanya dilaksanakan selama 3 hari. Sementara untuk tingkat SMK di laksanakan dari tanggal 4 - 7 April 2016, karena di SMK masih ada ujian kejuruan yang membedakan antara SMA dan MA.
Berkaitan dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2016 ini, penulis merasa ada kejanggalan berkaitan dengan pelaksanaan, evaluasi, dan control pada setiap masing-masing lembaga pendidikan. mengapa demikian?
pertama UNBK merupakan hasil istikhoroh dan kebijakan Mendikbud yang kemudian mulai diterapkan pada tahun sekarang, sementara disisi yang lain, masih cukup banyak, bahkan lebih dari separuh, masing-masing lembaga pendidikan yang masih tidak memenuhi standart untuk melakukan UNBK, sehingga sangat terkesan dipaksakan, yang pada akhirnya hasil dari ujian tersebut kurang maksimal.
Kedua, dengan UNBK yang mengerjakan soal-soal ujian dengan 1 komputer 1 siswa, satu sisi terlihat efektif dengan di kerjakan secara ofline, namun pada sisi yang lain, apakah tidak memungkinkan bahwasanya pada masing-masing komputer sudah disiapkan oleh "oknum guru" dengan mengyimpan kunci-kunci jawaban, yang sebelum ujian sudah di beritahukan kepada siswanya, supaya siswa-siswa itu bisa mengerjakan dengan tepat dan benar. artinya disini sudah terjadi kecurangan yang dilakukan oleh "oknum Guru" dengan tujuan sebagai sekolah yang memiliki performance baik dihadapan publik, dan pada hakekatnya hanyalah kecurangan yang dimainkan.
Ketiga, meski UNBK 2016 dilaksanakan pada masing-masing tempat yang terpisah antara siswa satu dengan lainnya, apakah tidak menutup kemungkinan, bahwa komputer untuk menjawab soal-soal ujian masih tetap disambungkan ke internet, sehingga memudahkan siswa untuk mencari jawaban di mbah Google? apakah hal semacam itu sudah terpikirkan oleh guru atau mungkin ada prosesi kesengajaan untuk melakukan hal demikian.
Keempat, nilai tambahnya mungkin hal itu meminimalisir pendanaan dari pemerintah dalam melaksanakan Ujian Nasional, karena tidak harus menggandakan soal-soal yang berupa tumpukan kertas, dan kemudian membuat kesulitan bagi sekolah yang memiliki medan terjal, sehingga UN tidak terlaksana dengan tepat waktu. Sekedar menganalisa, bukankah lebih mahal biaya yang harus dikeluarkan pemerintah dengan pengadaan komputerisasi bagi sekolah-sekolah yang masih dalam tahap perkembangan untuk maju, atau bisa jadi ini merupakan kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat dengan bermain anggaran untuk pengadaan komputerisasi pada masing-masing sekolah baik swasta maupun negeri.
Sejauh ini UNBK masih diamini, karena sudah memasuki era modern dengan ditandai digitalisasi, bahkan Ujian pun dengan berbasis Komputer menunjukkan bahwa pendidikan "terkesan" semakin maju dan meningkat. Benarkah demikian? disinilah ada fakta dan realita suatu saat akan menunjukkan hasil dari UNBK 2016, terhadap peningkatan kualitas peserta didik dalam kehidupan sosial-masyarakat. Hari pertama dan sekarang sejauh ini UNBK 2016 berjalan lancar, dan belum ada problem yang signiikan, sehingga UNBK tahun 2016 ini bisa di bilang efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H