Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Badawi

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Ancaman di Balik Kontroversi Pembuangan Limbah Nuklir Jepang

Diperbarui: 30 Agustus 2023   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pxclimateaction Nuclear Waste - Free photo on Pixabay - Pixabay 

Pada tanggal 24 Agustus 2023, Jepang mulai membuang air limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke Samudra Pasifik. Air limbah ini telah diolah untuk menghilangkan sebagian besar bahan radioaktif, tetapi masih mengandung tritium, yang merupakan isotop hidrogen radioaktif.

Pembuangan limbah nuklir ini telah menuai kontroversi, dengan banyak negara dan kelompok lingkungan yang mengkritiknya. Mereka berpendapat bahwa limbah ini dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.

Namun, pemerintah Jepang bersikeras bahwa pembuangan ini aman. Mereka mengatakan bahwa tritium adalah bahan radioaktif yang relatif tidak berbahaya, dan bahwa air limbah telah diolah untuk mengurangi tingkatnya hingga tingkat yang sangat rendah.

Pembuangan limbah nuklir Jepang ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap lingkungan, baik di Jepang maupun di kawasan Asia-Pasifik. Berikut adalah beberapa kemungkinan pengaruh yang dapat terjadi:

Pengaruh terhadap kehidupan laut

Air limbah nuklir dapat membahayakan kehidupan laut, terutama ikan dan biota laut lainnya. Radiasi dari tritium dapat merusak DNA dan sel-sel tubuh organisme laut, sehingga dapat menyebabkan kematian, mutasi, dan kanker.

Menurut studi yang dilakukan oleh Universitas Hokkaido, Jepang, tritium dapat menyebabkan kematian ikan pada dosis 100 becquerel per liter (Bq/l). Air limbah nuklir Jepang mengandung tritium dengan konsentrasi sekitar 1 Bq/l.

Studi lain yang dilakukan oleh Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa tritium dapat menyebabkan mutasi pada biota laut. Mutasi ini dapat menyebabkan perubahan perilaku, metabolisme, dan reproduksi organisme laut.

Pengaruh terhadap rantai makanan

Air limbah nuklir dapat masuk ke rantai makanan laut, mulai dari fitoplankton hingga manusia. Fitoplankton adalah produsen primer di laut, dan mereka menyerap tritium dari air laut. Tritium ini kemudian dapat diteruskan ke organisme laut lain, seperti ikan, dan akhirnya ke manusia.

Penelitian menunjukkan bahwa tritium dapat terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan manusia. Hal ini dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline