Lihat ke Halaman Asli

CARA BELAJAR GENERASI MILENIAL DIERA DIGITALISASI

Diperbarui: 22 Januari 2023   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

CARA BELAJAR GENERASI MILENIAL DIERA GLOBALISASI

 Diabad Ke-22 ini Digitalilasi menjadi semakin rumit menggunakan maju nya teknologi semua peserta didik mempunyai komponen digital hal ini memudahkan seorang untuk belajar dengan majunya teknologi dibidang digitalilasasi menggunakan adanya gadget atau laptop seluruh orang dapat belajar pada Youtube,pada artikel-artikel yang ada dimesin pencari mirip google juga pada website internet lainnya,belajar dijaman digital mampu dianggap mudah,karena dengan majunya teknologi dibidang digitalisasi seseorang peserta didik ataupun mahasiswa mampu berlangganan pada galat satu bentuk datar yang terdapat di Internet. model nya kini  ada Ruangguru,Jenius serta masih banyak lagi yang lainnya.

Teknologi globalisasi dan komunikasi diera digital mengalami perkembangan yang begitu pesat. Apalagi selesainya terjadinya covid-19,yang melibatkan semua orang melek teknologi agar dapat berinteraksi serta berkomunikasi menggunakan orang lain yang terdapat di seluruh dunia. Hal inipenyebab perubahan diberbagai bidang, termasuk pada bidang Pendidikan. Perubahan tersebut antara lain artinya model pembelajaran yang semula bersifat konvesional, sekarang berubah menjadi berani dengan menggunakan pemanfaatan kecanggihan teknologi.

Globalisasi tidak dapat dielakkan lagi, sempurna akan terjadi dan  wajib  dihadapi oleh warga  dunia, tidak terkecuali pada Indonesia. artinya keharusan bagi suatu negara buat mengikuti perkembangan demi perkembangan, berlomba menjadi yang termaju dan  pada kenyataannya globalisasi bisa memaksa pada setiap negara buat membuka diri pada setiap lini kehidupan yaitu bidang politik, ekonomi, sosial, budaya serta ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEKS).

Kemajuan teknologi isaat ini telah menyatu menggunakan kehidupan masyarakat serta pengaruh nya pun berasal masa ke masa pada kecanggihannya,sebagai akibatnya,semua peristiwa yang terjadi pada global ini atau gossip apa pun pribadi beredar melalui internet yang tanpa batas.sekarang pada era kehidupan warga digital sangat tidak mungkin serta bahkan dikatakan sangat tidak bijaksana Jika orang berkata katakan tidak pada teknologi.tak lagi pula, memang teknologi diharapkan,tetapi yang terpenting perlu mempertimbangkan akibat baik-buruk yang ditimbulkan nya serta memahami bahwa penggunaan teknologi harus berlandaskan etika.

Teknologi haruslah berguna dan  sebagai suatu alat yg dapat membantu meringankan aktivitas insan pada beragam aspek kehidupan seperti pekerjaan, hiburan, belajar dan  lain sebagainya. Mulanya teknologi berkembang secara perlahan akan tetapi sempurna seiring menggunakan lajunya kebudayaan itu sendiri serta taraf peradaban manusia, namun di akhirnya perkembangan teknologi pun melesat menggunakan sangat cepat. Semakin maju kebudayaannya, semakin berkembang teknologinya sebab teknologi merupakan perkembangan berasal kebudayaan yang maju dengan pesat.

Pada ilmu sosial khusus nya Psikologi, dikenal beberapa kelompok generasi, masing-masing mempunyai keunikan serta identitas nya tersendiri,yang antara lain: Baby boomer (kelompok yang lahir tahun 1945 hingga1960), Generasi X (1961-1980),kemudian Generasi Y (1981-1995), bahkan ketika ini mulai dikenal Generasi Z..rakyat Indonesia yang lahir lebih kurang tahun 1980 sampai 1995 jua diklaim menggunakan Generasi Milenial, yaitu generasi yang lahir serta dibesarkan sama menggunakan teknologi majunya (termasuk teknologi komunikasi).aktivitas kehidupan generasi milenial yang begitu akrab dengan suasana getaran,menawarkan beragam gosip yang begitu simple diakses melalui perangkat teknologi yang melekat secara individu, bahkan begitu mudahnya akses pengungkapan public istilah“banjirgosip”, yaitu saat seseorang individu tak mampu lagi membedakan isu mana yang baik serta dibutuhkan dengan gosip yang harus di hindari atau di ragukan kebenarannya,seluruh ditelan tanpa lebih dahulu fase seleks idan verifikas.

namun dibalik seluruh itu masih ada suatu hambatan yaitu rendahnya motivasi belajar yang terdapat di diri peserta didik menjadi salah  satu perseteruan terbesar pada global pendidikan. Bagaimana tidak, Jika siswa memiliki motivasi belajar yangg rendah, maka peserta didik tadi tidak akan bersungguh-sungguh buat mengikuti proses aktivitas belajar mengajar dengan rendahnya motivasi belajar akan berakibat peserta didik buat tak melanjutkan Pendidikan..

konflik rendahnya motivasi belajar pada kalangan peserta didik menjadi hal yang sangat disayangkan, hal ini dikarenakan peserta didik merupakan salah  satu aset yang krusial bagi kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa yang maju jika pada dalam terdapat sumberdaya manusia yang berkualitas. Kualitas ini bukan hanya secara akademik saja, akan tetapi kualitas soft skills pula wajib  diperhatikan. Hal ini dikarenakan agar peserta didik tadi bisa bersaing pada era milenial, mirip era revolusi industri 4.0 serta society 5.0

Untuk dapat bersaing di era milenial ini tentunya peserta didik harus mengikuti perkembangan pendidikan yang ada pada saat ini. Perkembangan pendidikan generation milenial adalah generasi yang memiliki kemampuan untuk selalu menjadi kreatif, aktif, dan inovatif. Generasi milenial adalah generasi “zaman now” yang mampu memainkan peran dan diharapkan untuk menjadi agen perubahan (Agent of exchange). Mengingat ide-idenya yang selalu segar, pemikirannya yang kreatif dan inovatif yang diyakini akan mampu mendorong terjadinya transformasi dunia ini ke arah yang lebih baik lagi, melalui perubahan dan pengembangan.

Untuk mencapai ketrampilan abad 22, trend pembelajaran dan pengalaman terbaiak bagi peserta didik juga harus disesuikan, salah satunya adalah melalui pembelajaran terpadu atau secara blended gaining knowledge of. combined learning adalah cara mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam pembelajaran yang memungkinkan pembelajaran yang sesuai bagi masing-masing peserta didik dalam kelas. "blended gaining knowledge of memung \kinkan terjadinya refleksi terhadap pembelajaran”(Wibawa, 2018) .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline