Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Alhamdika Nafisarozaq

Mahasiswa 23107030042 UIN Sunan Kalijaga

Kunjungan IShowSpeed di Jogja, antara Promosi Pariwisata dan Serbuan Gondes

Diperbarui: 28 September 2024   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kedatangan IShowSpeed di Yogyakarta September 2024 memicu perhatian besar, baik di kalangan penggemarnya maupun masyarakat lokal. Siapa yang tak kenal YouTuber energik dan penuh aksi ini? Popularitas IShowSpeed telah menyebar hingga Indonesia, dan saat ia mengunjungi Yogyakarta, sambutannya luar biasa. Tak hanya menarik penggemar, tetapi juga menciptakan kerumunan besar yang nyaris tak terkendali. Kehebohan ini menimbulkan pertanyaan, apa yang terjadi hingga para "gondes" ikut menggila?

Aktivitas IShowSpeed di Jogja

Perjalanan IShowSpeed di Yogyakarta dimulai dengan menaiki andong di Malioboro, salah satu ikon transportasi tradisional. Ia juga singgah di Pasar Beringharjo, tempat ia berinteraksi dengan para pedagang suvenir dan secara kocak mengira orang yang sedang merangkai bunga melati sedang memasak. Tak lama, ia melanjutkan tur ke berbagai tempat populer seperti Hamzah Batik dan Alun-Alun Selatan, lengkap dengan mencoba ritual "Laku Masangin", yaitu berjalan di antara dua pohon beringin dengan mata tertutup, yang dipercaya bisa mengabulkan keinginan jika berhasil melakukannya.

Di Hamzah Batik, IShowSpeed tak hanya menikmati keindahan batik, tetapi juga terlibat dalam permainan gamelan. Pengalamannya semakin seru saat ia penasaran mencoba jamu beras kencur, yang awalnya disangkanya sebagai minuman manis. Kejenakaan seperti ini membuat penggemarnya semakin terhibur.

Namun, di balik semua keseruan tersebut, fenomena sosial yang lebih besar terjadi, yaitu invasi gondes!

Kedatangan IShowSpeed di Malioboro dan Pasar Beringharjo memicu kerumunan besar. Fans yang sebelumnya hanya mengenalnya melalui layar kaca, kini berdesakan untuk melihatnya secara langsung. Biasanya ramai, Malioboro berubah menjadi lautan manusia yang dipenuhi penggemar fanatik.

Sayangnya, antusiasme yang berlebihan ini membuat sebagian warga lokal merasa terganggu. Pengunjung yang tidak sengaja berada di lokasi saat itu, merasakan ketidaknyamanan akibat suasana yang mendadak riuh. Saking padatnya, beberapa warga harus bersabar dan bahkan mengalah karena kerumunan penggemar yang tak terkendali.

Promosi Pariwisata atau Kerumitan Baru?

Dari sudut pandang promosi pariwisata, kedatangan IShowSpeed di Yogyakarta jelas membawa dampak positif. Lokasi-lokasi seperti Malioboro, Pasar Beringharjo, dan Alun-Alun Selatan langsung dikenal luas oleh khalayak internasional. Momen-momen kocak dan interaksi dengan budaya lokal yang dibagikan melalui kanal YouTube-nya, tentu bisa mendorong rasa penasaran lebih banyak orang untuk mengunjungi Jogja.

Namun, perlu dicatat bahwa promosi pariwisata tidak hanya soal menarik perhatian, tetapi juga soal menjaga kenyamanan semua pihak. Kerumunan yang tidak terkendali dapat mengganggu wisatawan lain maupun warga setempat.

Respon Warga Lokal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline