Lihat ke Halaman Asli

Renjana Ancala - Gunung Api Purba Nglanggeran: Hal yang Paling Menyebalkan dari Petualangan

Diperbarui: 12 Mei 2024   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

" Hal yang paling menyebalkan dari petualangan adalah: sekali kau terkena racunnya, kau akan kecanduan ", kutipan postingan twitter dari Fiersa Besari tersebut mungkin dapat menjelaskan apa yang terjadi pada saya setelah melakukan pendakian gunung pertama dalam hidup saya. Pendakian pertama bagi sebagian orang memiliki peranan atau dampak yang cukup berpengaruh pada orang tersebut, apakah dari pendakian pertamanya dia merasa senang, atau justru merasa kapok untuk melakukan pendakian sehingga memutuskan untuk tak akan pernah mendaki gunung lagi.

Mendaki gunung tak hanya seberapa tinggi puncak gunung yang berhasil digapai, mendaki gunung bukan ajang untuk beradu Mdpl, mendaki gunung tak selesai pada puncak  yang berhasil kita gapai, perjalanan mendaki gunung berawal dari tempat kita mulai berangkat dari rumah atau tempat kita tinggal, berlanjut perjalanan menyusuri alam, menerjang hutan, dan menyusuri jalur hingga sampai puncak, lalu kembali lagi turun dan kembali ke tempat atau rumah kita masing-masing dengan selamat. Pada perjalanan kali ini saya memilih Gunung Api Purba Nglanggeran sebagai tujuan pendakian selanjutnya.

Gunung Api Purba Nglanggeran

Gunung Nglanggeran adalah sebuah gunung di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Gunung ini merupakan suatu gunung api purba yang terbentuk sekitar 60-70 juta tahun yang lalu. Gunung Nglanggeran memiliki batuan yang sangat khas karena didominasi oleh aglomerat dan breksi gunung api. Gunung Api Purba Nglanggeran terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, DIY. Gunung ini memiliki bebatuan besar yang menjulang tinggi sehingga biasanya digunakan sebagai jalur pendakian, puncak gunung tersebut adalah Gunung Gedhe yang berada di ketinggian sekitar 700 Mdpl. Untuk biaya tiket masuknya sebesar Rp 15.000 per orang pada siang hari, dan Rp 20.000 di malam hari. Pengurusan pembayaran tiket masuk dilakukan di Sekretariat Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Desa Wisata Nglanggeran, Pendopo Kalisong, Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul, ditempat tersebut juga sudah terdapat fasilitas-fasilitas yang cukup memadai seperti kamar mandi dan tempat parkir.

Pendakian Gunung Api Purba

Pada pendakian kali kedua saya, Gunung Api Purba Nglanggeran menjadi tujuan yang dipilih. Gunung Api Purba Nglanggeran saya pilih bukan tanpa alasan, pertama karena jaraknya yang mana masih cukup dekat dengan tempat saya tinggal di Jogja selama menempuh kuliah, selanjutnya tentunya karena pesona yang disuguhkan Gunung Api Purba Nglanggeran tak kalah indah dengan gunung-gunung lain, meskipun puncak Gunung Api Purba Nglanggeran hanya berada di ketinggian 700 Mdpl, panorama yang indah dari puncak dan alamnya tak kalah dengan gunung-gunung yang lebih tinggi. Gunung Api Purba Nglanggeran juga pernah didatangi oleh Fiersa Besari dan rekan-rekannya yang mana gunung ini termasuk ke dalam tujuan gunung di Ekspedisi Atap Negeri yang ada di kanal YouTube Fiersa Besari.

Lanjut ke perjalanan pendakian, pada pendakian kali kedua saya ini saya tidak sendiri, kali ini saya melakukan pendakian bersama satu teman. Perjalanan kami dimulai berangkat dari tempat kost teman saya pada pagi hari. Kami berangkat berbonceng mengendarai motor matic saya dengan dipandu aplikasi petunjuk arah. Kami berkendara menggunakan motor menuju Gunung Api Purba Nglanggeran yang terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, perjalanan kami lalui dengan lancar. Setelah melalui perjalanan berkendara, akhirnya kami sampai di Sekretariat Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Desa Wisata Nglanggeran, Pendopo Kalisong, Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul. Setelah sampai di pos sekretariat, kami selanjutnya melakukan proses pembayaran tiket masuk sebelum melakukan pendakian.

Dokumentasi Pribadi

Setelah selesai proses pembayaran tiket masuk di loket sekretariat, kami pun mulai untuk naik menuju puncak Gunung Nglanggeran. Langkah demi langkah kami susuri jalur pendakian, terkadang jalur berubah dari jalur yang bertanah menjadi jalur bebatuan, kami juga melawati lorong-lorong bebatuan yang mana memang terdapat jalur berlorong batu yang saling berhimpit sehingga membentuk lorong, kami juga melawati jalur yang mana di jalur tersebut kita akan melawati batu-batuan, jika bagi pendaki yang kesusahan melewati jalur tersebut sudah disediakan tali tambang untuk membantu pendaki yang kesusahan melawatinya. Dengan disertai cuaca yang berawan, kami terus berjalan menyusuri jalur sembari berhenti di gardu pandang yang ada di jalur pendakian untuk beristirahat sejenak, kami terus berjalan menuju puncak gunung dengan melewati jalanan tanah dan bebatuan, melewati jalur bertangga, serta lorong-lorong bebatuan yang sempit. Setelah menempuh jarak pendakian kurang lebih satu jam, akhirnya kami berhasil menapaki puncak tertinggi Gunung Api Purba Nglanggeran. Kami berfoto dan menikmati pemandangan dengan suasana yang sejuk nan asri di puncak, setelah dirasa cukup kami memutuskan untuk turun dan kembali pulang. Bagi yang ingin camping atau mendirikan tenda bisa dengan cukup turun dari puncak sekitar 50 meter, karena puncak Gunung Api Purba Nglanggeran tidak bisa digunakan untuk mendirikan tenda atau camping, di tempat tersebut terdapat camping ground yang sangat strategis sekaligus bisa berlindung dari kencangnya angin di Puncak Gunung Api Purba.

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Para pendaki yang mendaki Gunung Api Purba Nglanggeran dapat menikmati panorama indah dan suasana yang asri nan sejuk dari jalur pendakian hingga puncak. Jalur pendakian yang terbilang masih mudah dengan dilengkapi kelenkapan seperti tali tambang dan tangga yang dapat memudahkan pendaki selama menyusuri jalur pendakian, pendaki juga tak perlu bingun dengan jalur pendakian, karena selama di jalur terdapat papan petunjuk yang membuat wisatawan tidak mudah tersesat.

Dokumentasi Pribadi

Dokumetasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Berhasil mendaki gunung tak hanya ketika sampai puncak, berhasil mendaki gunung adalah ketika kita berjalan dari awal perjalanan hingga berjalan menyusuri jalur pendakian sampai puncak dan kembali turun pulang dengan selamat.       

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline