Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Sofwan

Learn, Code, Write, Teach

Asyiknya menggunakan Linux Xubuntu 18.04 LTS 64 bit

Diperbarui: 23 Juni 2019   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin, sabtu, 22 Juni 2019, saya mengantar istri saya untuk membeli Harddisk internal Laptopnya, untuk mengganti harddisk lamanya yang mengalami kerusakan. Kami pergi berdua ke Harco Mangga Dua dengan diantar kuda besi Honda Revo yang sehari-hari setia menemani saya. Saat di sebuah toko di Harco Mangga Dua, kami mendatangi sebuah toko dan menyebut Harddisk Seagate 500 GB. Awalnya, saya agak ragu, apakah Harddisk Seagate masih ada saat ini, mengingat merek tersebut sudah saya dengar dan populer sekitar 20 tahun yang lalu dan saya tidak tahu lagi kabarnya saat ini. Ternyata merek Seagate tersebut masih eksis hingga saat ini. Diperlukan merogoh kocek sebanyak Rp.400 ribu untuk membeli dan sekalian memasang harddisk terebut ke Laptop. Kami membeli harddisk kosong, tidak perlu diinstall apa-apa, karena kami akan menginstallnya dengan ........ Linux, tepatnya dengan Xubuntu 18.04 LTS 64 bit. Linux jenis ini juga sudah saya install di Laptop saya.

Pemilihan Xubuntu 18.04 LTS 64 bit ini bukan tanpa alasan. Ada beberapa alasan saya dan istri saya (tepatnya saya yang mendoktrin istri :-) ) memilih Linux ini, yaitu :

1. Keluarga Ubuntu dengan Desktop Environment ringan.
Xubuntu merupakan salah satu distro dari varian Ubuntu, denan Desktop Environment XFCE, yaitu desktop environment yang ringan dan powerful.   Ada Lubuntu, yang merupakan varian Linux dengan Desktop Environment yang ringan juga, yaitu LXDE/LXQT, namun karena di laptop saya, saya     sudah menginstall nya, sehingga saya memilih varian Linux lighweight lainnya yang saya install sebagai dual boot di laptop
saya.Keduanya sama-sama bagus. Ubuntu sendiri merupakan varian dari Debian. Ubuntu adalah salah satu distro Linux yang sangat populer dan handal.

2. Versi 64 bit,
Versi  64 bit ini adalah spesifikasi versi Sistem Operasi yang terbaru (sebelumnya 32 bit) . Beberapa software seperti Xampp dan Rstudio versi
terbaru, hanya menyediakan software nya versi 64 bit dan sudah meninggalkan 32 bit. Hal ini memaksa kami untuk beralih ke 32 bit, yang
sebelumnya kami menginstall Linux Lubuntu 32 bit.

3. Linux. Ya, tentu saja pilihan utama Sistem Operasi kami adalah Linux, bahkan kami akan mendoktrin (tepatnya, memaksa :-) ) pilihan utama ini ke anak-anak kami. Laptop kami berdua hanya berisi Sistem Operasi ini, tidak ada jenis Sistem Operasi yang lain. Bahkan, saya sejak sekitar 15 tahun yang lalu, sudah menggunakan Linux tanpa Sistem Operasi lain di  komputer saya. Saat ini, hanya ada 1 aplikasi yang saya butuhkan di luar Linux dan belum ada alternatifnya, yaitu Ms.Access, untuk keperluan mengajar  di kelas yang saya asuh, namun hal ini sudah diatasi dengan menggunakan komputer kampus yang berbasis Windows. Untuk lainnya, Linux dan aplikasi-aplikasi di dalamnya sudah cukup bagi saya sekeluarga, hingga saat ini.

Xubuntu 64 bit ini, Alhamdulillah berjalan dengan baik pada laptop istri saya yang spesifikasi nya tidak begitu tinggi, yaitu processor AMD E1 dengan RAM 4 GB. RAM yang dibutuhkan, memang minimal 4 GB, jika hanya 2 GB, maka akan kesulitan menggunakan aplikasi-aplikasi di atasnya. Sistem Operasi ini sendiri membutuhkan memori sekitar 440 MB. Di Linux, kita dapat memeriksa memori yang terinstall, digunakan dan tersisa dengan perintah : free - -mega (dengan satuan mega bytes).

Xubuntu bisa anda download gratis di situsnya (www.xubuntu.org). Anda akan mendapatkan file iso.torrent yang dapat anda burn pada DVD atau flashdisk untuk kemudian dipergunakan untuk menginstall Xubuntu di komputer  anda. Xubuntu datang dengan aplikasi-aplikasi standard yang langsung dapat digunakan, seperti browser , yaitu Firefox dan Office dengan LibreOffice. Terdapat juga games ringan, accessories dan Multimedia. Kita memerlukan mendownload aplikasi tambahan lain yang dibutuhkan dari internet atau dengan mendownload dan menginstallnya dari repository, dengan menggunakan perintah : sudo apt-get install , contoh : sudo apt-get install shutter. Shutter adalah aplikasi screenshot.

Jika dibandingkan 20 tahun yang lalu, saat pertama kali saya install Linux, Linux saat ini instalasinya sudah jauh lebih mudah dan sudah sangat banyak hardware yang dikenal, sehingga sebenarnya (seharusnya) sudah tidak ada lagi penggunaan Sistem Operasi Bajakan di Indonesia minimal sekali di kampus jurusan ilmu komputer, karena mahasiswanya sudah sangat melek dunia Teknologi Informasi. Saat ini seharusnya pilihannya hanya ada 2, jika ingin menggunakan software proprietary (berbayar), gunakan software yang lisensi ATAU gunakan produk open source seperti Linux.

Selain itu, untuk seorang Software Engineer, Linux merupakan surga, karena di Linux sangat banyak dijumpai tools pengembangan software yang open source dan handal, seperti Text editor Geany (geany.org) yang anda dapat membaca ulasannya dari saya di :http://blog.sofwan.net/2012/02/geany-small-and-lightweight-ide-my.htmldan Spyder, IDE untuk Python.

Itu, saja ulasan dari saya mengenai Linux, khususnya Xubuntu 18.04 LTS. Anda dapat membaca ulasan-ulasan atau opini saya lainnya mengenai Linux dan aplikasi-aplikasinya di link : http://blog.sofwan.net/search/label/Linux

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline