Hari ini, sepulang dari sebuah penerbit buku yang ada di daerah Sambilegi, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, saya melewati sebuah daerah yang bernama Kradenan.
Saat melewati jalan kecil di tepi Selokan Mataram, saya tertarik dengan dinding perumahan yang menghadap ke tepi selokan. Di dinding-dinding tersebut ada lukisan yang menarik. Lalu, saya menepikan motor dan memotretnya satu per satu.
Ada pesan damai yang penting untuk disampaikan kepada seluruh anak bangsa di negeri tercinta ini. Berikut di antara foto yang dapat saya sampaikan kepada para sahabat melalui Kompasiana.
Indonesia terdiri dari banyak suku. Fakta ini yang membuat beberapa pengamat di luar sana pernah berpandangan pesimis kalau Indonesia bisa bersatu dan jaya. Tapi, nyatanya bangsa Indonesia bisa bersatu, bersama-sama mengusir penjajah, dan memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Persoalan SARA memang perlu terus untuk dijaga. Perbedaan agama, misalnya, bila tidak dijaga dengan saling toleransi, saling menghormati, tentu bisa menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Bisa mengakibatkan pertengkaran, bahkan hingga nyawa melayang. Maka, betapa rukun itu penting, agar kita sentosa.
Oleh karena itu, duhai seluruh anak bangsa, melalui dinding ini juga dilukis deretan para presiden Indonesia. Dalam membangun negeri ini, termasuk melalui politik, mari kita lakukan sebagai sesama anak bangsa dengan politik yang bermartabat.
Sebab, damai itu indah. Kehidupan yang damai membuat kita bisa terus berkarya, membangun keluarga yang bahagia, bisa terus beramal baik untuk sesama, membangun bangsa dan negara.
Demikian ya, Sob, salam damai dari Jogja. Jayalah bangsaku, Indonesia tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H