Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Muhaimin Azzet

Penulis, blogger, dan editor buku.

Surat dari Sahabat Penyair

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ternyata engkau masih berdiri di tepian telaga
tempat entah siapa bercinta, dan kupu-kupu
yang menjauh dari debu jalanan dan puing kota

tetapi bukan persoalan jarak yang engkau pahat
di jantung yang pernah perih, tetapi membasuh
dendam dan segera menguraikannya lewat kata

juga kebisingan yang masih merangsek kemari
katamu, adalah keniscayaan sebagaimana angin
yang tak jarang menampar siapa saja saat senja

seperti juga tangis anak kita saat membaca peta
sebab di manakah selain warna yang menyala
pedih memang bagi mata, tetapi tidak yang buta

Bumidamai, Yogyakarta.

puisi akhmad muhaimin azzet puisi akhmad muhaimin azzet puisi akhmad muhaimin azzet puisi akhmad muhaimin azzet puisi akhmad muhaimin azzet
puisi akhmad muhaimin azzet




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline