Tradisi menyambut bulan ramadhan di desa saya sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan desa desa lainnya dan karena itu juga tidak terlalu menonjol dengan tradisi di desa lain karena tradisi yang sering dilakukan menjelang ramadha itu hanya berkunjung ke pesarean (kalo bahasa atau orang jawa biasa menyebut) atau makam bersama keluarga masing-masing. Terkadang juga ada acara kerja bakti bersama untuk membersihkan tempat ibadah dan lingkungan sekitar. Diderah sekitar atau desa saya wonosari dikecamatan patebon pun sudah tidak ada sesepuh yang masih hidup dan memahami budaya karena kakek nenek saya pun sudah meninggal sejak saya kecil dan memang tidak ada tradisi khusus atau yang unik. Maka saya memutuskan untuk mencari dari usmber lainnya, termasuk lewat orang tua saya dan publikasi terdahulu.
Sedangkan kalau acara menyambut ramadhan itu biasanya hanya dirayakan di kabupaten (Kabupaten Kendal Jawa Tengah) disitu ada beberapa tradisi budaya menyambut bulan ramadhan seperti semacam arak arak an atau pawai karnaval tapi sekarang sekarang ini masih sepi belum ada kabar terdengar mengenai informasi perayaan tahun ini, mungkin juga karena masih ada pandemi COVID 19 yang melanda.
Dikabupaten atau di kendal ada beberapa tradisi budaya menyambut ramadhan yaitu Ada lima jenis tradisi saat bulan Ramadan di Kendal
ada lima jenis perayaan yang kerap digelar warga Kendal guna menyambut bulan puasa.
Ketika menjelang Ramadan, warga Kendal kerap menggelar tradisi nyadran yang bermunculan di semua kecamatan. Kemudian tradisi lainnya yaitu Tukder alias festival kuliner dengan makanan khas telur mimi atau telur ikan pari di sekitar Masjid Kaliwungu.
Lalu ada Dugderan dan Grebeg Sumpil yang selalu dinantikan oleh masyarakat Kaliwungu.
Diluar itu, warga Kendal juga kerap menggelar Syawalan yang bersamaan dengan datangnya bulan puasa. Biasana Syawalan digelar di semua kampung di Kecamatan Kaliwungu.
Kendal batasi kegiatan budaya saat bulan puasa
Tradisi Ramadan di Kendal Dibatasi, Warga Wajib Taati Prokesruangindonesia.com
Wahyu berkata Pemkab Kendal tidak akan melarang ragam tradisi selama Ramadan asalkan memenuhi persyaratan protokol kesehatan yang ketat.
"Kita tidak akan melarang. Tapi kalau warga ada yang mengajukan izin untuk menggelar acara tradisi seperti itu ya harus dilihat dulu syaratnya terpenuhi apa gak. Karena di tahun ini yang masih ada pandemik, kita batasi warga yang boleh berpartisipasi maksimal 25 persen. Supaya prokesnya tetap berjalan, kesehatan warga juga bisa terjaga dengan baik," akunya.