Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Solikhin

Biotechnologist

Menengok Nyamuk Wolbachia di Negeri Singapura

Diperbarui: 25 November 2023   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Nyamuk aedes aegypti. (Sumber: Pexel.com via kompas.com)

Tulisan ini terinspirasi dari konten youtube Ibu Siti Fadhilah Supari, Menteri Kesehatan Indonesia periode 2004-2009. 

Pernyataan Beliau kurang lebih seperti berikut, "..Singapura tadinya mengikuti WMP (World Mosquito Program), tapi ternyata justru terjadi kenaikan kasus 2x lipat, maka pemerintah Singapura mengundurkan diri dari proyek WMP. Kalau Singapura aja berani begitu masak kita nurut-nurut saja..".


Maka penulis penasaran dengan program nyamuk Wolbachia di Singapura. Apakah benar Singapura pernah menjadi bagian dari WMP lalu mengundurkan diri? Apakah program Wolbachia di Singapura sama dengan di Indonesia? Penulis akan membahas dalam tulisan ini.

Sejauh pengamatan dari penulis, tidak ada bukti bahwa Singapura menjadi bagian dari WMP. Singapura telah memulai program nyamuk Wolbachia pada tahun 2016 ketika WMP belum terbentuk. 

Sebagai informasi WMP mulai diresmikan pada tahun 2017. Lebih jauh tentang WMP bisa baca tulisan penulis di kompasiana berjudul, "Lebih Dekat dengan World Mosquito Program".

Sedangkan dalam website resmi dari WMP, Singapura juga tidak menjadi bagian dari 14 Negara yang telah bekerja sama dengan WMP. Di Asia hanya ada Vietnam, Sri Langka, Laos dan Indonesia. Sampai di sini berarti terjawab bahwa memang Singapura belum pernah menjadi bagian dari WMP.

Nyamuk Wolbachia jantan tidak menggigit (sumber:undark.org)

Program nyamuk Wolbachia di Singapura

Berdasarkan informasi dari National Environment Agency (NEA), Singapura memang benar memiliki program Wolbachia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline