Pembelajaran mendalam atau deep learning adalah pendekatan yang dirancang untuk menggali pemahaman siswa secara menyeluruh dan holistik, melampaui sekadar menghafal informasi.
Dalam konsep ini, siswa tidak hanya terlibat dalam proses belajar, tetapi juga memiliki kesadaran akan relevansi materi yang dipelajari dalam kehidupan nyata dan menikmati setiap prosesnya. Untuk mencapai deep learning, beberapa strategi yang dapat diterapkan adalah mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning.
1. Mindful Learning: Pembelajaran dengan Kesadaran Penuh
Mindful learning melibatkan pendekatan di mana siswa belajar dengan penuh kesadaran, fokus, dan keterlibatan aktif. Ini berarti mereka tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi secara aktif merenungkan dan mempertimbangkan konsep-konsep baru yang sedang dipelajari. Teknik ini mengurangi distraksi dan meningkatkan perhatian siswa terhadap apa yang mereka pelajari, serta membantu mereka untuk benar-benar memahami konsep dan membuat hubungan yang lebih mendalam.
Contoh penerapan:
- Project-Based Learning (PBL): Dengan pendekatan ini, siswa mengerjakan proyek berdasarkan permasalahan nyata, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat, yang memungkinkan mereka untuk secara mendalam meneliti dan memahami isu tertentu. Misalnya, siswa bisa membuat proyek tentang pengelolaan sampah atau pengembangan teknologi ramah lingkungan.
- Investigasi Sosial dan Lingkungan: Di sekolah, siswa bisa ditantang untuk mengamati dan mengevaluasi isu yang ada di sekitarnya, seperti limbah plastik atau pemanfaatan energi. Pembelajaran ini tidak hanya melibatkan mereka untuk berpikir kritis tetapi juga berkolaborasi dalam mencari solusi.
2. Meaningful Learning: Pembelajaran yang Bermakna
Meaningful learning mengacu pada proses pembelajaran yang tidak hanya mencakup penguasaan materi, tetapi juga pemahaman bahwa materi tersebut memiliki relevansi dan makna dalam kehidupan nyata. Dalam pembelajaran ini, siswa didorong untuk melihat manfaat dari pengetahuan yang mereka dapatkan dan bagaimana hal itu bisa diterapkan dalam konteks nyata. Pembelajaran bermakna memotivasi siswa untuk lebih menghargai ilmu pengetahuan, karena mereka memahami dampaknya.
Contoh penerapan:
- Teknologi Ramah Lingkungan: Mengajarkan siswa tentang inovasi ramah lingkungan seperti bioteknologi pembuatan kompos atau eco-enzyme dari sisa-sisa dapur. Dengan ini, siswa menyadari dampak positif yang bisa mereka ciptakan untuk lingkungan dan masyarakat.
- Penerapan Bioteknologi dalam Kehidupan Sehari-hari: Misalnya, siswa dapat membuat proyek pembuatan kompos atau eco enzyme di sekolah. Selain belajar, mereka juga akan merasa berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesadaran mereka akan keberlanjutan.
3. Joyful Learning: Pembelajaran yang Menyenangkan
Joyful learning adalah pendekatan yang dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang positif dan menyenangkan. Dengan menciptakan pengalaman belajar yang menggembirakan, siswa lebih termotivasi dan merasa nyaman untuk berpartisipasi. Pembelajaran ini tidak hanya berfokus pada kesenangan, tetapi juga memastikan siswa berpikir lebih dalam dan menggali konsep secara lebih menyeluruh.