Di tengah luasnya lautan, ikan hidup dalam kondisi yang menantang. Meskipun dikelilingi oleh air asin, tubuh ikan tetap tawar, tidak terpengaruh oleh rasa asin dari lingkungan sekitar. Kehidupan ikan di laut bisa menjadi pelajaran berharga tentang ketahanan, kejujuran, dan integritas—sifat-sifat yang penting bagi penyuluh anti-korupsi dalam menjalankan perannya di masyarakat.
1. Tetap Tawar di Tengah Asin
Salah satu pelajaran menarik dari ikan laut adalah kemampuannya untuk tidak terpengaruh oleh asin yang ada di sekelilingnya. Ikan memiliki mekanisme tubuh yang mengatur kadar garam, sehingga meskipun air laut mengandung garam, tubuhnya tidak menyerapnya secara berlebihan. Ini adalah analogi kuat bagi seorang penyuluh anti-korupsi.
Mereka dikelilingi oleh lingkungan yang kadang dipenuhi godaan suap, ketidakjujuran, serta praktik-praktik yang bertentangan dengan integritas. Namun, seperti ikan yang tetap tawar di lautan, seorang penyuluh anti-korupsi harus bisa menjaga kejujurannya tanpa terpengaruh oleh praktik kotor di sekitarnya.
Penyuluh anti-korupsi yang baik harus memiliki self-control—kemampuan untuk mengendalikan diri, tetap jujur, dan tidak tergoda oleh arus ketidakadilan atau praktik-praktik buruk. Seperti halnya ikan, sel-sel tubuh penyuluh ini seolah-olah bekerja menjaga dirinya agar tidak “terasin,” artinya tidak terpengaruh oleh sistem yang bisa merusak karakter.
2. Terus Bergerak untuk Tetap Hidup
Ikan akan terus bergerak di dalam air untuk mencari makanan, melindungi diri dari ancaman, dan menghindari stagnansi. Kehidupan ikan adalah kehidupan yang dinamis; mereka terus bergerak untuk memastikan kelangsungan hidup.
Dalam konteks kehidupan kita, pergerakan ini mencerminkan keaktifan dan kesungguhan untuk berusaha menjadi lebih baik. Jika ikan berhenti bergerak, mereka akan mati, begitu pula kita, jika tidak melakukan perubahan atau pergerakan positif, kita akan terjebak dalam stagnasi yang sama berbahayanya.
Bagi seorang penyuluh anti-korupsi, terus bergerak berarti terus berjuang dan konsisten mengedukasi masyarakat, tidak menyerah walaupun tantangan datang silih berganti. Korupsi adalah masalah besar yang telah mengakar dalam sistem; tanpa pergerakan yang gigih, usaha untuk memberantasnya hanya akan menjadi sia-sia.
Seorang penyuluh harus terus bergerak, menyampaikan pesan dan nilai anti-korupsi dengan ketekunan dan keberanian, sekalipun mungkin tidak selalu mendapatkan dukungan penuh atau penghargaan yang setimpal.