Lihat ke Halaman Asli

Cak Edi bagi Kami

Diperbarui: 2 Juni 2022   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

pak edi pria paruh baya dengan selalu bergaya muda bagaikan anak remaja. selalu berpenampilan sederhana dikala acara. membawakan dengan penuh kesederhanaan dan keiklasan. beliau di akun istagram tak jarang membagikan kegiatan  beliau dari seminar , webinar maupun acara acara penting lainnya , dikala memposting story instagram cak edi selalu memposting di dalam kendaraaan yang memberitahu bahwa ia seorang yang sibuk dan juga yang paling harus kita ketahui ia orang penting , di story ia selalu memberikan instumen musik kekinian yang sering dipake anak muda. waktu saya kerumahnya pada semester 1 lalu cak edi ini sangat humble pada saya dan kawan kawan terlebih lagi ia menyuguhkan makan yang membuat kami sangat segan , namun apalah itu beliau pun senang juga disambang oleh kami. dirumahnya yang megah dengan pembawaan beliau yang sederhana tidak menunjukan bahwa beliau seorang yang bermewah mewah. tak disangka cak edi menemani kami hingga semester 2 ini. walaupun beliau jarang melakukan pertemuan online dengan kami karna memang beliau seorang yang sibuk dengan berbagai kegiatan diluar kampus baik skala pemerintah , akdemisi maupun organisasi

sebagai murid nya cak edi beliau tak muluk muluk untuk memberikan tugas, yang lain tak bukan ialah artikel di setiap materi yang diberikan, artikel nya pun harus 800 kata setiap kami buat. bukan hal yang mudah memang dengan segala macam materi dibalik artikel yang kami buat pastinya banyak sekali keluahan dan masalah lainya yang kami hadapi .dari mulai persoalan wawancara terhadap narasumber yang harus kita temui dan kita wawancarai dengan latar belakang yang berbeda beda dari mulai kawan , keluarga, para pemuka agama dan yang terakhir guru ngaji . yang semuanya harus kita buatkan artikelnya masing masing dengan sub tema yang berbeda, semua nya yang ia lakukan tak lain dan tak bukan hnaya ingin muridnya berinovasi dengan informasi informasi yang diberi oleh para pemateri yang kita wawancarai tersebut. cak edi juga mewadahi kami untuk selalu mencari informasi, informasi diluar kampus untuk selalu berkembang dilingkungan masyarakat, dan juga menanamkan sosialisasi terhadap masyarakat khususnya yang ia berikan tema untuk kami jadikan artikel pada saat itu.

yang paling berkesan pada saat saya mewawancarai narasuber yaitu pada saat saya berkunjung ke vihara yang berada dibatu sebelum ke vihara dibatu saya berkunjung ke vihara di suhat namun ditolak karna persyaratan untuk mewawancarai pemuka agama di vihara harus menyertakan surat pengantar dari kampus dan banyak lagi prosedur lainnya. akhir saya pun mencari vihara lainnya yaitu di batu, pada saat sampai disana saya dan kawan kawan tidak bisa langsung ke dalam vihara. karna biksu nya yang kami akan wawancarai sedang beristirahat hingga akhirnya kita mampir kekopian dau untuk menunggu sang biksu bangun dari istirahatnya.di kopian kami menyiapkan segala macam pertanyaan untuk sang biksu. memang saya selalu bersama kawan kawan untuk berkunjung kepada narasumber karna dengan adanya mereka perjalanan selau diiringi dengan canda dan tawa walaupun sering juga hasil yang kita akan unggah menjadi artikel bisa di bilang nihil karna berbagai faktor dari tidak memiliki surat izin , dan waktu yang tidak tepat untuk bertamu. berbagai keluhan yang kita rasa bukanlah hal bisa dikatakan remeh karna butuh pengorbanan dan juga kesabaran. dari panas panasan dari pagi hingga sore hari, kendaraan yang sering kali tidak ada karna memang kami dimahad tidak diperbolehkan untuk membawa motor akhirnya teman kami yang online kami ikut sertakan untuk berangkat bareng untuk berkunjung ke narasumber.

cerita nya pun berlanjut dengan cerita saya ke masjid fisabilillah untuk menyambut bulan suci ramadhan pada saat itu. awalnya kami ingin mewawancarai ketua dkm namun si ketua dkm nya yang ingin kami temui tiba tiba ada acara, dan kami di beri saran untuk mewawancari melalui via whastapp atau kembali lagi esok hari. kami pun mensiasati untuk mewawancarai bagian koperasi di masjid fiisabillillah itu, akhir nya pun kunjungan  berjalan baik dan momen tersebut kami abadikan dalam rekaman dan foto. 

beranjak ke pemateri atau narasumber berikutnya yang tak kalah rumit yaitu ke kantor kpu di kota malang . seperti biasanya saya bersama kawan kawan berangkat bareng dari mahad untuk ke kantor kpu tersebut tanpa membawa surat pengantar maupun surat izin lainnya dari kampus .al hasil seperti pada kala di vihara kami tidak dapat masuk dan mewancarai pihak kpu. disisi lain kantor kpu merupakan lembaga resmi pemerintah yang tak bisa asal di kunjungi oleh orang lain terkecuali orang yang berdinas di kantor kpu tersebut. saya pun mensiasati dengan mewawancari pemateri dengan membawa kenalan yaitu paman saya, akhirnya saya melakukan kunjungan di kantor kpu di kab tegal pada saat pulang kampung pada lebaran idul fitri kemaren.

itulah sedikit kisah saya pada saat berkunjung dan bertamu ke berbagai pihak pihak yang diberikan cak edi untuk melakukan wawancara , cak edi pernah melakukan tatap muka secara langsung pada saat perkuliahan semester 1 sekaligus persiapan uas pada saat itu. ia buat perkuliahan dengan acara makan makan dan live musik. saya juga dan teman saya yang di amanatkan untuk membeli konsumsi pada saat itu, yaitu memebeli nasi pecel dan ketoprak .

 itu lah cak edi dan pembelajaran yang ia berikan selama satu tahun atau 2 semester ini yang begitu banyak keluh kesah dan kesan kesan di dalamnya . 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline