Lihat ke Halaman Asli

Akhidatus zahro

Jika merasakan ujian sebesar kapal, maka yakinlah nikmat Allah seluas lautan😊

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme beserta Tokoh Pemikirnya

Diperbarui: 2 Mei 2020   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pengertian filsafat pendidikan eksistensialisme adalah terbelenggu atau sudah terikat kepada kebebasan dirinya. Eksistensialisme ini cenderung terikat kepada teknologi dan menolak  mengikuti keyakinan, aliran, dan sistem. Dan akan membuat mereka kehilangan menjadi hakikat hidupnya sebagai manusia atau makhluk yang meluoakan  bereksistensi dengan alam dan lingkungan sekitar. Tujuan pendidikan filsafat eksistensialisme ini agar  bisa dibuat dasar pijakan individu untuk belajar dengan bebas. Kebebasan untuk menjadi kepribadian yang otonom dan menghasilkan kehidupnya agar lebih baik.

Tokoh filsafat pendidikan eksistensialisme
1. Jean paul satre
Menurut beliau manusia yang sadar yaitu manusia yang bertanggung jawab dalam hal memikirkan masa depan mereka. Nah jadi apabila manusia bertanggung jawab pada diri sendiri itu sama halnya dengan bertanggung jawab kepada orang lain.
2. Soren kierkegaard
Menurut beliau eksistensialisme itu membicarakan eksistensi seorang atau individu khusus kepada relasi  antar individu, ada, esensi dan makna sebuah pengalaman atau keputusan  dan intensionalitas.
3. Martin buber
Mengemukakan bahwa eksistensi itu berpusat pada pembedaan antara relasi aku-itu dan aku-engaku. Burber mengemukakan ini  bahwa hal tersebut bukan hanya mengurangi akan tetapi nilai semua pihak dan makna seluruh eksistensi.
4. Martin heidegger
Menurut beliau eksistensialisme adalah gaya dalam filsafat. Pokok utama dalam filsafat ini adalah manusia dan cara keberadaanya adalah ditengah-tengah makhluk lainya jadi mempengaruhi terhadap eksistensialisme.
5. Karl jasper
Beliau memikirkan eksistensialisme yang rapi . Pemikiranya adalah "situasi batas" nah didalam situasi batas ada beberapa hal yaitu kematian, penderitaan, perjuangan dan kesalahan. Nah jadi sifat ini mendua maksudnya eksistensi seseorang akan dapat berkembang maju atau mundur ketika berhadapan dengan "situasi batas".
6. Gabril marcel
Dalam filsafat eksistensialisme beliau berpendapat bahwa semua individu tidak sendirian akan tetapi hidup dengan orang lain. Manusia mendahului eksensinya manusia hidup dengan sadar dan berada pada kebebasan  bagi diri sendirinya.
7. Paul tilich
Menurut beliau eksistensialisme adalah hakikat keberadaan. Ketiadaan itu adalah motif penting dalam filsafat eksistensialisme dari konsep tersebut beliau menyantumkan keberadaan sebagai landasan reifikasi sebagai keberadaan itu sendiri.

Sekian terimakasih semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline