Lihat ke Halaman Asli

Kharisma Ayu Anadiya

Universitas Brawijaya

Mengembalikan Keindahan dengan Proyek Restorasi Tugu Balai Desa Pondok Joyo oleh MMD 559 UB

Diperbarui: 20 Agustus 2023   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugu Balai Desa Pondok Joyo sebelum direstorasi (dokpri)

Desa Pondokjoyo, 4 Agustus 2023

Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya Kelompok 559 mengadakan proyek besar yaitu restorasi prasarana Balai Desa Pondok Joyo sebagai icon dari Desa Pondok Joyo, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Jawa Timur. 

Program Mahasiswa Membangun Desa atau MMD merupakan program pengabdian mahasiswa kepada masyarakat (setara dengan KKN) yang dicetuskan oleh Universitas Brawijaya. Program ini menyasar pada 1000 desa yang ada di Jawa Timur dengan pesertanya adalah mahasiswa/i Universitas Brawijaya dari seluruh fakultas yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok 559 merupakan salah satu kelompok dari program ini yang ditempatkan untuk melakukan pengabdian di Desa Pondok Joyo, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember. 

Setelah menetap selama dua pekan di Desa Pondok Joyo, kelompok 559 melakukan pengamatan dan memperoleh hasil bahwa masyarakat Desa Pondok Joyo biasanya melakukan kegiatan bersama di Balai Desa Pondok Joyo. Balai Desa Pondok Joyo adalah salah satu tempat yang strategis untuk dijadikan tempat berkumpulnya masyarakat karena berlokasi di tengah tengah pemukiman masyarakat. Di Balai Desa Pondok Joyo, berbagai kegiatan kemasyarakatan dilakukan di sana, seperti senam pagi bagi manula, musyawarah antar perangkat desa dan masyarakat, perkumpulan ibu - ibu PKK, kegiatan paud, panen padi, dan masih banyak lagi. Balai Desa Pondok Joyo juga telah menjadi salah satu icon Desa Pondok Joyo karena ketika ada tamu dari luar desa berkunjung ke Desa Pondok Joyo, tempat yang pertama kali mereka kunjungi adalah Balai Desa Pondok Joyo. 

Sayangnya, keadaan Balai Desa Pondok Joyo terkini, terutama bagian tugu balai desa, tidak seindah sebelumnya. Tulisan "Desa Pondok Joyo" di tugu sudah banyak yang mengelupas dan memudar serta beberapa huruf banyak yang menghilang. Tidak hanya itu, cat yang menghiasi tugu juga banyak yang mengelupas dan memudar karena banyak lumut. Melihat situasi tersebut, salah satu anggota kelompok 559 yaitu Muhammad Ardiansyah Dacio, mengusulkan program kerja "Restorasi Prasarana Balai Desa Pondok Joyo sebagai icon dari Desa Pondok Joyo". 

Mahasiswa MMD 559 UB melakukan restorasi Tugu Balai Desa Pondok Joyo (dokpri)

Program ini menjadi proyek besar dari 14 kegiatan lainnya oleh kelompok 559 MMD UB dan dilaksanakan dari tanggal 27 Juli hingga 2 Agustus 2023 di Balai Desa Pondok Joyo. Tujuan program dilakukan adalah untuk memperbaiki dan memperindah tugu sebagai icon Balai Desa Pondok Joyo. Program ini diadakan sejalan dengan tema program kerja MMD Universitas Brawijaya terkait "Pengembangan Lanskap dan Fasilitas Desa". "Restorasi papan nama dan pengecatan ulang tugu Balai Desa Pondok Joyo menurut saya dapat memberikan dampak yang paling signifikan terhadap masyarakat desa, hal itu karena hasil pada kegiatan ini dapat dilihat secara fisik oleh seluruh warga Desa Pondok Joyo. Selain itu, Balai Desa merupakan salah satu representasi fasilitas desa yang paling sering digunakan, oleh sebab itu keindahan dari fasilitas desa ini harus terus dijaga. Ditambah lagi tugu Balai Desa Pondok Joyo ini belum pernah direstorasi sejak kepemimpinan kepala desa pertama", kata Ardi, anggota sekaligus penanggung jawab dari proyek restorasi.

Tugu Balai Desa Pondok Joyo setelah direstorasi  (dokpri)

Program ini diikuti oleh seluruh anggota kelompok 559 dengan bantuan BABINSA. Program ini juga disambut dengan antusias oleh perangkat dan masyarakat Desa Pondok Joyo. "Alhamdulillah, tugunya jadi bagus lagi, jadi kayak baru. Seneng lihatnya anak KKN ini kerja sama biar tugunya jadi bagus lagi", ujar Isti, salah satu masyarakat Desa Pondok Joyo. "Menurut saya ini proyek yang besar ya untuk ukuran mahasiswa, jadi kelihatan ada bukti kalau mahasiswa ada kontribusi besar dalam perkembangan dan perubahan Desa Pondok Joyo. Apalagi setelah ini kan ada acara 17 Agustus, jadi tampilannya sudah bagus enak dipandang, kalau ada orang luar yang ingin berkunjung untuk menikmati acara 17 Agustus di Desa Pondok Joyo tuh pasti seneng lihatnya karena tugunya sudah dipercantik", ucap Bapak Sigim, BABINSA yang bertugas untuk mengawasi kelompok 559. Dengan adanya proyek tersebut, diharapkan dapat menjadi bagian dari perkembangan Desa Pondok Joyo dan menjadi bukti adanya kontribusi yang telah dilakukan oleh Mahasiswa MMD UB.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline