Lihat ke Halaman Asli

Akbil Fikran

TEKNIK KIMIA UPNJATIM

Mengubah Limbah Biji dan Kulit Salak Menjadi Produk Ekonomis Bernilai Tinggi

Diperbarui: 23 Mei 2022   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pengambilan salak di  kebun warga (dokpri_

JOMBANG –Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam diketahui sebagai salah satu daerah penghasil salak yang memiliki kualitas menjanjikan. Pengolahan perkebunan buah salak merupakan pekerjaan sampingan masyarakat setempat. 

Sebagian besar lahan kosong akan dimanfaatkan sebagai lahan salak maupun durian. Hal ini membuat buah salak menjadi Salah satu komoditas unggulan desa Galengdowo.

Beberapa masyarakat sekitar memanfaatkan salak menjadi makanan ringan seperti keripik salak. Namun, hasil samping dari pengolahan berupa biji dan kulit salak kurang bahkan tidak dimanfaatkan. Maka dari itu perlu dilakukan pengolahan lanjutan sebagai pemanfaatan limbah. 

Setelah dilakukan pengkajian, mahasiswa KKN Bina Desa dari teknik kimia UPN “Veteran” Jawa Timur membuat program kerja mengenai pembuatan kopi dari biji salak dan teh dari kulit salak.

Dalam bahasa inggris salak memiliki nama snake fruit dan bernama ilmiah salacca zalacca. Biji dan kulit salak yang biasa kita buang setelah makan dagingnya ternyata memiliki khasiat yang tinggi bagi kesehatan tubuh manusia. 

Berdasarkan literatur yang telah dibaca, Kandungan yang terdapat dalam kopi biji salak yaitu kapasitas antioksidan 436,91 mg/L dan IC50% 9,37 mg/mL, kafein 0,207 %, lemak 2,95%, karbohidrat 80,98 %, kadar air 6,24%; kadar abu 3,49%; dan protein 6,34%. 

Antioksidan yang terdapat dalam kopi biji salak salah satunya adalah polifenol yang positif dengan FeCl3 dan Folin-Ciocalteu dengan kadar 979,31 ppm, sehingga berpotensi sebagai produk pangan dan kesehatan yaitu antikanker. 

Untuk kulit salak, ditemukan beberapa kandungan bermanfaat, di antaranya karbohidrat, kalori, fosfor, kalsium, vitamin B, air, serta zat besi. Dengan mengonsumsi teh ini maka kita sudah memperoleh berbagai mineral yang diperlukan tubuh.

Pengolahan produk kopi dan teh dari limbah salak ini memiliki proses yang mudah dan dapat dilakukan pada skala rumahan.Proses pembuatan kopi dan teh diawali dengan mencuci biji dan kulit salak yang telah dikumpulkan. 

Setelah itu, dilakukan pengecilan ukuran menggunakan pisau dan gunting yang selanjutnya di oven selama 30 menit untuk menghilangkan kadar air. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline