Lihat ke Halaman Asli

Akbar Zainudin

Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Kiat Menulis Skripsi (Bag 2): Niat dan Tekad yang Kuat

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Agar skripsi bisa selesai, kita perlu dorongan niat dan motivasi yang kuat. Tanpa adanya niat yang kuat, akan sulit kita bisa menyelesaikan skripsi tepat waktu. Menulis skripsi itu gampang-gampang susah. Kendalanya lumayan banyak, tetapi sebenarnya tidak “berat-berat amat”. Kalau kita kerjakan, akan selesai juga. Nah, niat dan tekad yang kuat akan sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi dengan segera. Renungkan, dan pikirkan mengapa skripsimu mesti segera selesai.

Dorongan dari Dalam (Internal)

Banyak dorongan dalam dirimu yang bisa menjadi alasan mengapa skripsimu mesti segera selesai. Beberapa di antaranya adalah:

Pertama, skripsi bisa selesai dengan segera pasti menjadi salah satu targetmu. Karena itulah, inilah saatnya bekerja keras untuk menunjukkan kepada dirimu bahwa engkau bisa mencapai target asal mau bekerja keras. Mungkin selama ini kita membiarkan hidup kita mengalir apa adanya. Untuk skripsi, fokuskan seluruh energimu untuk mencapai target ini. Tunjukkan dirimu bisa, kalau serius dan sungguh-sungguh.

Kedua, menyelesaikan skripsi adalah kepuasan puncak sebagai mahasiswa. Tujuan kita kan menjadi sarjana. Tidak mungkin bisa menjadi sarjana tanpa menyelesaikan skripsi. Karena itulah, demi secara sah dan lengkap menjadi sarjana, skripsi harus segera kita selesaikan. Sulit? Pasti. Tapi bisa dikerjakan dengan kesungguhan dan kerja keras.

Ada banyak godaan untuk menunda, misalnya sudah enak menjadi mahasiswa, nanti kalau sudah selesai, pasti dituntut bekerja dan menghasilkan uang. Pikiran itu buang jauh-jauh. Tugas kita memang setelah ini adalah berkiprah di masyarakat, bekerja, menghasilkan uang, dan berkeluarga. Tanggung jawab itu kita hadapi dan selesaikan, jangan menghindar. Kalau selamanya kita menghindar dari tanggung jawab, mau sampai kapan? Kita mau jadi mahasiswa seterusnya? Apa kata dunia? Apa kata orang tua kita?

Ketiga, kita segera menyelesaikan skripsi agar bisa melangkah pada target berikutnya. Menjadi mahasiswa abadi? No way. Sudah bukan zamannya lagi menjadi mahasiswa abadi, biarlah itu menjadi “julukan” bagi kakak-kakak kita yang lama menyelesaikan skripsinya. Kita adalah generasi yang berbeda, yang punya target-target ketat untuk langkah berikutnya.

Menjadi mahasiswa itu bukan perjalanan akhir hidup kita. Menjadi mahasiswa adalah salah satu fase yang harus kita lewati sebelum melewati fase berikutnya; terjun ke masyarakat. Menjadi mahasiswa adalah fase persiapan apakah kita nantinya bekerja di perusahaan ataupun berwirausaha mendirikan bisnis sendiri. Semuanya adalah pilihan, dan pilihan itu tidak bisa kita lakukan kalau kita masih menyandang status sebagai mahasiswa.

Hidup ini seperti perjalanan panjang, dan kita telah menjalani berbagai fase satu per satu. Kita sudah melewati masa kanak-kanak, sekolah TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Satu fase lagi mesti kita lewati. Hidup harus terus berjalan, jangan sampai kita tertahan di satu fase yang sangat penting dalam perjalanan hidup kita ini.

Cobalah berpikir lebih jernih, bukankah lebih mudah melakukan segala sesuatunya kalau skripsi sudah selesai. Saat kita ingin melamar kerja, tentu akan terganggu kalau skripsi belum selesai. Selesaikan skripsi, baru kerja. Semuanya kita fokuskan dan selesaikan satu persatu, sehingga hasilnya akan lebih baik.

Kalau mau mulai usaha juga sama. Akan jauh lebih mudah bagi kita berkonsentrasi jika skripsi sudah selesai. Pikiran kita tidak terpecah memikirkan banyak hal. Satu per satu kita selesaikan dengan baik sehingga hasilnya memuaskan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline