Konflik antara Palestina dan Israel kini telah berlangsung selama beberapa bulan, terhitung dari tanggal 7 Oktober 2023( invasi besar-besaran pejuang Palestina terhadap Israel di jalur Gaza) hingga saat ini. Ketegangan di negara Palestina pun kini kian memanas, Dimana tentara Israel baru-baru ini menyerang Rafah yakni perbatasan antara Palestina dan Mesir, yang menjadi tempat pengungsian bagi warga Palestina. Dilansir dari CNBC Indonesia korban yang tewas akibat konflik ini yakni 29.000 jiwa terhitung dari mencuatnya invasi tentara Israel ke Palestina pada 22/10/2023, Dimana korban jiwa didominasi oleh anak-anak dan Perempuan.
Dilansir dari CNBC Indonesia konflik antara Palestina dan Israel sudah terjadi lebih dari 100 tahun, tepatnya pada tanggal 2 November 1917. Awal mula terjadinya konflik ini dipicu oleh beberapa hal. Berikut adalah pemicu konflik antara Palestina dan Israel yang dilansir melalui laman detik.com, yakni :
Deklarasi Balfour 1917
Pada tanggal 2 November 1917 Menteri Luar negeri Inggris menuliskan sebuah surat yang ditujukan kepada Lionel Walter Rothschild yang merupakan tokoh komunitas Yahudi Inggris. Surat tersebut berisikan mengenai komitmen pemerintah Inggris yang ingin mendirikan sebuah rumah nasional bagi kaum yahudi yang berada di Palestina.
Pembagian wilayah oleh PBB 1947
Pada tahun 1947, populasi warga Yahudi sudah mencapai sekitar 33% dari seluruh wilayah yang ada di Palestina. Tetapi, warga Yahudi ini hanya memiliki sekitar 6% dari dari tanah tersebut. Keputusan PBB inilah yang memicu adanya konflik antara Palestina dan Israel.
Pembersihan etnis Palestina 1948
para militer Zionis memulai operasi militer mereka dalam menghancurkan kota dan desa. Gerakan ini telah merenggut 78% wilayah Palestina, dan membunuh lebih dari 15.000 jiwa, dan kurang lebih dari 750.000 warga Palestina dipaksa untuk keluar dari rumah mereka. Tragedi ini di sebut sebagai "Nakba" atau dalam bahasa arab yakni mala petaka.
pendirian negara Israel
Pada tanggal 15 Mei 1948, Yahudi mendeklarasikan pendirian negara Israel. Oleh karena itu, penduduk Palestina menolak untuk menyerahkan wilayah mereka dan terjadilah perang Al-Nakbah. Dan kurang lebih dari setahun setelahnya orang Yahudi berhasil mengambil alih Sebagian wilayah negara Palestina.