Lihat ke Halaman Asli

Transformasi Digital dan Konstruksi Identitas Nasional: Peran Pancasila dalam Era Virtual

Diperbarui: 24 Juni 2024   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Transformasi Digital dan Konstruksi Identitas Nasional:
Peran Pancasila dalam Era Virtual

Oleh: Raka Piero Alvi Akbari
(Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang)

Transformasi digital telah membawa perubahan mendalam dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk bagaimana identitas nasional dipahami, dibentuk, dan dipertahankan di era virtual. Di Indonesia, Pancasila memainkan peran sentral dalam mengarahkan perubahan ini menuju arah yang memperkuat jati diri bangsa di tengah dinamika globalisasi dan teknologi digital.

Pancasila, sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia, bukan hanya sekadar dokumen konstitusi tetapi juga representasi nilai-nilai yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai seperti keadilan sosial, persatuan, demokrasi, ketuhanan yang maha esa, dan kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi landasan kuat dalam membentuk identitas nasional yang kokoh dan inklusif.

Di era digital, nilai-nilai Pancasila ini tidak hanya relevan tetapi juga krusial dalam menghadapi tantangan dan peluang yang disajikan oleh teknologi informasi dan komunikasi. Internet dan media sosial, misalnya, memungkinkan interaksi yang tak terbatas antara individu, kelompok, dan bangsa-bangsa di seluruh dunia. Namun, di balik kemudahan ini terdapat potensi untuk polarisasi, penyebaran informasi palsu, dan konflik digital yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam konteks ini, Pancasila berfungsi sebagai perekat sosial yang mempersatukan beragam suku, agama, budaya, dan bahasa di Indonesia. Nilai persatuan dan kesatuan yang terkandung dalam sila keempat Pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, menjadi landasan yang kuat dalam menghadapi tantangan polarisasi dan perpecahan di ruang digital.

Selain itu, nilai demokrasi dalam sila kelima Pancasila mengajarkan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan publik, termasuk dalam ranah digital. Pendidikan karakter yang berbasis Pancasila juga memainkan peran penting dalam membekali generasi muda Indonesia dengan pemahaman yang baik tentang etika berinternet, tanggung jawab sosial dalam bermedia sosial, dan cara menggunakan teknologi secara positif untuk kepentingan bersama.

Di sisi lain, transformasi digital juga memberikan kesempatan untuk menguatkan citra Indonesia di mata dunia melalui promosi budaya, pariwisata, dan keragaman alamnya. Melalui platform digital, gambaran Indonesia sebagai negara yang pluralistik, toleran, dan inovatif dapat disebarkan secara lebih luas dan lebih tepat.

Namun, upaya untuk membangun identitas nasional yang kuat di era digital tidaklah tanpa hambatan. Tantangan seperti kesenjangan digital antarwilayah, kurangnya literasi digital di kalangan tertentu, serta dominasi informasi dari luar yang mungkin tidak selaras dengan nilai-nilai lokal menjadi beberapa hal yang perlu diatasi.

Secara keseluruhan, Pancasila sebagai pondasi ideologis Indonesia memberikan arahan yang jelas dalam menghadapi tantangan transformasi digital. Dengan memperkuat nilai-nilai luhur Pancasila dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, Indonesia dapat membangun identitas nasional yang kokoh, inklusif, dan mampu bersaing dalam panggung global digital. Pendidikan yang berbasis nilai-nilai Pancasila, kebijakan publik yang mendukung inklusi digital, serta partisipasi aktif masyarakat dalam pembentukan narasi digital adalah kunci untuk mencapai tujuan ini.

Dengan demikian, transformasi digital bukan sekadar tentang mengadopsi teknologi baru tetapi juga bagaimana kita memanfaatkannya secara bijak untuk memperkuat dan mempertahankan jati diri bangsa. Pancasila memberikan fondasi yang kuat untuk menjawab tantangan ini dan memastikan bahwa Indonesia tetap berdiri kokoh di tengah kompleksitas dunia modern yang semakin terhubung secara digital.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline