Lihat ke Halaman Asli

Komunitas lapakmedan ajarkan Kreativitas di Posko Pengungsian Gunung Sinabung

Diperbarui: 21 Juni 2016   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas lapakmedan.com yang ikut dalam kegiatan Peduli Sinabung yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia (IMABSII), memberikan edukasi kreativitas pada anak-anak di Posko yang berada di Kecamatan Tiganderket, Tanah Karo, 18-19 Juni 2016.

lapakmedan mendapat bagian menghibur dan mengedukasi anak-anak korban erupsi sinabung dalam hal kreativitas. Anak-anak tersebut langsung di pandu oleh Delfi Febby Sumantri selaku bendahara lapakmedan dan Latia Susanti selaku Sekretaris Lapak Media Production.

Dengan bekal dan peralatan yang sudah di persiapkan dari Medan, kedua wanita tersebut langsung mengajak anak-anak korban erupsi Gunung Sinabung untuk membentuk lingkaran.

Kemudian, Delfi dan Tia langsung memberikan kertas origami beserta perlengkapan lainnya pada anak-anak tersebut untuk memulai kegiatan.

Anak-anak mulai mengikuti apa yang di suruh oleh dua wanita sebagai pengasuh mereka dalam kegiatan tersebut.

Anak-anak  begitu antusias dan merasa terhibur dalam kegiatan tersebut. Hal tersebut terlihat dari respon mereka dalam mendengar dan mengikuti intruksi pengasuhnya.

Meski sedang berpuasa, tidak menyurutkan semangat kedua wanita sebagai pengasuh tersebut untuk mengajarkan anak-anak.

Hasil dari kreativitas membentuk kertas origami tersebut, di tempelkan ke spanduk yang ditempelkan di panggung sebagai latar.

Selain itu, malamnya, lapakmedan juga memandu anak-anak untuk menampilkan kreativitasnya dalam bentuk puisi atau curhatan.

Salah satu anak yang tampil, menceritakan hal sedih apa yang dialami olehnya dan yang lainnya, tak didugua, ceritanya bikin sedih dan meneteskan air mata.

"Minggu pagi itu, kami ke gereja. Dalam perjalanan, Gunung Sinabung kembali meletus, kami terdiam. Kami bingung, kami sedih, rumah kami rusak, aku rindu kembali ke rumah," potongan cerita salah satu anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline