Lihat ke Halaman Asli

Al-Kindi: Seorang dengan Seribu Karya

Diperbarui: 12 Mei 2022   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat adalah ilmu yang mempelajari pertanyaan-pertanyaan umum dan mendasar, seperti pertanyaan tentang keberadaan, penalaran, nilai-nilai luhur, akal, dan bahasa. Istilah ini pertama kali diciptakan oleh Pythagoras.
 
Dalam filsafat kita tidak asing  dengan nama AlKindi atau Alkindus. Kita pasti pernah  mendengar nama itu, bukan? Memang karena beliau adalah seorang tokoh besar filsafat baik di dunia maupun di dunia Islam. Abu Ysuf Yaqb ibn Isq aabb alKind dikenal sebagai filosof pertama yang lahir dalam Islam. 

Selain  bahasa Arab asalnya, ia fasih berbahasa Yunani. Secara etnis, al-Kindi lahir dalam keluarga berdarah Arab  dari suku Kindah, salah satu suku utama di Jazirah Arab bagian selatan. Namun, tanggal dan tahun kelahirannya tidak diketahui secara pasti.
 
 AlKindi menjadi tokoh terkemuka di House of Wisdom, House of Wisdom atau House of Wisdom atau dikenal dalam bahasa Arab  sebagai Baitul Hikmah adalah perpustakaan, lembaga penerjemahan dan pusat penelitian yang didirikan pada masa Kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad, Irak.Baitul Hikmah terletak di Bagdad, dan Bagdad dianggap sebagai pusat intelektual dan ilmiah selama zaman keemasan Islam.
 
 AlKindi ditunjuk oleh Khalifah Abbasiyah untuk mengawasi penerjemahan teks-teks ilmiah dan filosofis Yunani ke dalam bahasa Arab. Ini terjadi karena dia fasih berbahasa Yunani saat itu.
 
 Pengaruh AlKindi terhadap perkembangan filsafat pada saat itu sangat besar, karena ia mensintesis, mengadaptasi, dan mempromosikan filsafat Helenistik dan Peripatetik di dunia Muslim. Selain itu, AlKindi telah menulis ratusan risalah tentang berbagai mata pelajaran mulai dari metafisika, etika, logika, psikologi hingga kedokteran.

Kemudian farmakologi, matematika, astronomi, astrologi dan optik. Bahkan, ia juga menulis tentang parfum, pedang, perhiasan, kaca, pewarna, zoologi, pasang surut,  cermin, meteorologi, dan gempa bumi.
 
 Karya terpenting AlKindi  adalah On First Philosophy. Itu adalah "filsafat pertama" atau metafisika, studi tentang Tuhan. AlKindi menghubungkan keberadaan erat  dengan kebenaran.Sayangnya, al-Kindi jarang dikutip oleh penulis sastra atau ilmiah setelah abad ke-10, karena banyak studi tentang al-Kindi telah diadaptasi kembali oleh banyak sarjana dan filsuf setelah masanya. 

Berkat pengetahuannya yang melampaui zamannya, sekarang kita  bisa merasakan efeknya. Salah satu efek yang paling nyata adalah diterimanya astronomi sebagai ilmu yang rasional.
 
 "We must never fear the truth, even when it pain us", AlKindi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline