Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Bisnis Hewan Kurban Selain Menjanjikan, (Sebaiknya) Halal dan Thayyibah

Diperbarui: 12 Juni 2024   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis hewan kurban menjamur jelang Hari Raya Idul Adha. (foto Akbar Pitopang)

Beternak hewan ternak untuk persiapan Hari Raya Idul Adha adalah peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Setiap tahunnya, permintaan untuk hewan kurban meningkat tajam seiring dengan datangnya hari raya, menciptakan pasar yang besar bagi para peternak. Dengan pengelolaan yang tepat, bisnis ini tidak hanya memberikan keuntungan finansial yang menggiurkan, tetapi juga kontribusi sosial dan spiritual yang signifikan bagi masyarakat. 

Potensi besar dari bisnis hewan kurban terletak pada tingginya kebutuhan umat Muslim yang ingin melaksanakan ibadah kurban. Momen ini menjadi peluang emas bagi para peternak untuk menawarkan hewan ternak mereka, seperti sapi, kambing, dan domba. 

Harga hewan pada musim kurban menjadi daya tarik utama bagi mereka yang ingin meraih cuan. Namun, potensi ini harus diimbangi dengan manajemen yang baik agar kualitas hewan tetap terjaga dan memenuhi syarat sebagai hewan kurban.

Dalam menjalankan bisnis hewan kurban, penting untuk memahami aspek-aspek teknis dan non-teknis. Aspek teknis mencakup pemilihan hewan yang unggul, pemeliharaan yang baik, dan pengelolaan pakan yang tepat. 

Sedangkan aspek non-teknis mencakup pemahaman tentang hukum syariah terkait hewan kurban, etika bisnis, dan pelayanan kepada pelanggan. 

Kombinasi kedua aspek ini akan memastikan hewan kurban yang ditawarkan tidak hanya sehat dan berkualitas, tetapi juga sesuai dengan ketentuan Islam.

Namun, di tengah potensi besar ini, muncul tantangan etis yang perlu diwaspadai. Terdapat oknum-oknum yang memanfaatkan tingginya permintaan untuk keuntungan semata, tanpa memperhatikan kualitas dan syarat sahnya hewan kurban. 

Praktik-praktik seperti penjualan hewan yang sakit, atau tidak memenuhi syarat umur dan kesehatan sering terjadi. Hal ini tentu merugikan konsumen dan menodai makna ibadah kurban itu sendiri.

Oleh karena itu, penting bagi para pelaku bisnis hewan kurban untuk menjaga integritas dan menjalankan usaha dengan jujur. Edukasi kepada peternak dan penjual tentang pentingnya mematuhi syarat-syarat kurban dan etika bisnis yang tidak menyalahi aturan Islam harus terus ditingkatkan. 

Pemerintah dan lembaga terkait juga perlu melakukan pengawasan ketat untuk memastikan bahwa hewan kurban yang diperdagangkan memenuhi standar yang ditetapkan.

Di sisi lain, konsumen juga harus lebih cerdas dan kritis dalam memilih hewan kurban. Melakukan pengecekan kesehatan, usia, dan berat hewan sebelum membeli adalah langkah preventif yang sangat penting. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline