Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Mengenal "Manjalang Mintuo", Kearifan Lokal Perekat Chemistry Menantu dan Mertua

Diperbarui: 25 Mei 2024   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menantu dan ibu mertua sedang bercengkrama. (Dok. Shutterstock/Creativa Image via Kompas.com)

Hubungan antara menantu dan mertua merupakan salah satu dinamika yang menarik dalam kehidupan keluarga dan rumah tangga. Layaknya bayi yang baru lahir dan harus segera beradaptasi dengan lingkungannya yang baru, menantu dan mertua pun dihadapkan pada tantangan untuk membangun hubungan yang akrab dan harmonis. 

Tentu saja, ini bukan tugas yang mudah, tetapi sangat penting untuk kesejahteraan bersama.

Di era disrupsi seperti sekarang, kita semakin sering mendengar kabar tentang ketegangan antara menantu dan mertua yang berakhir dengan malapetaka. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga dan merawat hubungan antara menantu dan mertua agar tetap awet dan berkualitas.

Salah satu kunci untuk membangun hubungan yang baik adalah komunikasi yang efektif. Menantu dan mertua harus saling terbuka, mendengarkan dengan baik, dan menghindari prasangka negatif. 

Dengan komunikasi yang baik, kedua belah pihak bisa saling memahami dan menghargai perasaan serta kebutuhan masing-masing.

Selain itu, penting bagi menantu dan mertua untuk saling memberi ruang dan menghormati privasi satu sama lain. Setiap individu memiliki cara hidup dan kebiasaan yang berbeda. 

Oleh karena itu, penting untuk menghormati perbedaan tersebut dan tidak memaksakan kehendak atau cara pandang sendiri kepada pihak manapun.

Empati merupakan elemen penting dalam hubungan menantu dan mertua untuk memahami perspektif satu sama lain. Mertua, misalnya, perlu memahami bahwa menantu mungkin merasa canggung atau tertekan di awal pernikahan. 

Sebaliknya, menantu juga perlu mengerti bahwa mertua bisa saja memiliki harapan tertentu yang harus mereka sesuaikan dengan keadaan baru.

Konflik memang tidak bisa dihindari, tetapi cara menghadapinya yang menentukan kualitas hubungan. Ketika terjadi perbedaan pendapat atau gesekan, sebaiknya diatasi dengan kepala dingin dan niat untuk mencari solusi bersama, bukan untuk menang sendiri.

Selain itu, apresiasi dan rasa syukur tidak boleh dilupakan. Menantu yang menghargai upaya dan kasih sayang mertua akan lebih mudah diterima dan dicintai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline