Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Guru Harus "High Tech" dan "High Touch" dalam Transformasi Pendidikan

Diperbarui: 24 Mei 2024   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru dan siswa. (DOK. Kemendikbudristek)

Setiap saat, dunia pendidikan di seluruh dunia mengalami berbagai sentuhan perubahan yang signifikan. Inovasi teknologi, metode pembelajaran terbaru, serta kebutuhan dan tantangan zaman yang terus berubah mendorong sektor pendidikan untuk selalu beradaptasi. 

Tidak hanya mengakomodasi kebutuhan peserta didik, tetapi juga menyiapkan mereka untuk menghadapi masa depan yang lebih pasti.

Salah satu perubahan terbesar dalam pendidikan adalah adopsi teknologi digital. Dari adanya kelas-kelas berbasis daring hingga penggunaan alat bantu digital seperti aplikasi pendidikan. Kehadiran teknologi telah mengubah cara siswa belajar dan guru mengajar. 

Akses informasi menjadi tak terbatas untuk berbagai sumber belajar sehingga membuat pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan mudah diakses.

Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa juga semakin populer dengan hadirnya Kurikulum Merdeka. Metode ini menempatkan siswa sebagai pusat dari proses pembelajaran, memungkinkan mereka untuk lebih aktif terlibat dan bertanggung jawab dalam semangat Merdeka Belajar. 

Pembelajaran berbasis proyek (P5) dan pembelajaran kolaboratif adalah beberapa contoh pendekatan yang meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar siswa.

Dunia pendidikan semakin menyadari pentingnya menyediakan lingkungan belajar yang inklusif mendukung semua siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus. Dengan demikian, kurikulum dan metode pengajaran terus disesuaikan untuk memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berhasil.

Keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi menjadi semakin penting di era globalisasi ini. Guru dan sekolah mulai mengintegrasikan pengajaran dan keterampilan tersebut.

Hal ini guna memastikan bahwa siswa tidak hanya menguasai pengetahuan akademik, tetapi juga siap untuk berkontribusi di dunia nyata.

Dengan terus berinovasi dan beradaptasi, guru menjadi lebih "high tech" dan "high touch". Guru dapat memenuhi tuntutan zaman dan mempersiapkan generasi masa depan untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ada. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline