Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi, dunia pendidikan mengalami perkembangan pesat yang menuntut adanya transformasi dalam strategi pengajaran dan model pembelajaran.
Pendidikan tidak lagi terbatas pada fisik ruang kelas, melainkan telah melangkah ke ranah digital dengan memanfaatkan e-learning secara daring misalnya.
Pandemi yang melanda dunia juga turut memaksa dunia pendidikan untuk beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh, menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi pengembangan metode pembelajaran yang inovatif.
Kemudian salah satu aspek yang mencolok saat ini adalah implementasi Kurikulum Merdeka, yang memberikan kebebasan kepada guru untuk menyesuaikan metode pengajaran dengan karakteristik/profil siswa.
Pembelajaran Berdiferensiasi menjadi salah satu model pembelajaran yang diaplikasikan secara luas, sehingga memungkinkan pengajar mengakomodasi perbedaan gaya belajar dan kecepatan pemahaman setiap siswa.
Dengan pendekatan ini, maka setiap siswa diberikan ruang untuk berkembang sesuai dengan potensinya melalui lingkungan belajar yang inklusif dan responsif.
Penetrasi teknologi dan digitalisasi di dunia pendidikan menjadi salah satu pendorong utama perubahan ini. Pemanfaatan perangkat e-learning menjadikan pembelajaran lebih fleksibel dan dapat diakses dari mana saja.
Siswa tidak lagi terbatas oleh batasan tempat atau waktu, juga memungkinkan mereka untuk belajar sesuai dengan ritme dan preferensi masing-masing.
Di sisi lain, guru dapat mengakses berbagai sumber daya pendidikan secara online demi memperkaya materi pembelajaran dan meningkatkan kualitas pengajaran.
Nuansa pembelajaran menjadi semakin dinamis. Pentingnya adaptasi terhadap perubahan ini tidak hanya terletak pada peran pendidik, tetapi juga pada kemampuan siswa untuk mengelola pembelajaran secara mandiri.