Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Kunci Sukses Pengelolaan Kinerja PMM, Guru Wajib Tahu!

Diperbarui: 15 Januari 2024   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Sabtu, 13 Januari 2024, saya dipercaya Kepala Sekolah dan rekan sejawat memandu perencanaan Pengelolaan Kinerja PMM. (koleksi Akbar Pitopang)

Dalam era teknologi dan transformasi digital, dunia pendidikan di Indonesia terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kinerja para pendidik. Niat dan cita-citanya sih seperti itu...

Salah satu langkah terbaru yang diambil adalah implementasi Pengelolaan Kinerja melalui Aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM), dengan proses penyusunannya yang berlangsung hingga 31 Januari 2024. Guru memiliki peran kunci dalam menentukan arah dan hasil dari sistem/program ini.

Sejak peluncurannya, PMM menjadi wadah terintegrasi bagi guru dan Kepala Sekolah, untuk mengelola kinerja mereka dengan lebih efisien dan terukur dalam mengimplementasikan Rencana Hasil Kerja (RHK) yang telah ditetapkan melalui PMM.

Tak bisa dipungkiri, perkembangan dunia pendidikan di Indonesia membawa beban tugas tambahan yang terkadang melebihi tugas inti seorang guru, yaitu mengajar. 

Keputusan Kemdikbud mengenai "tugas tambahan" bagi para pendidik telah menjadi suatu kenyataan yang perlu diemban dengan sebaik-baiknya. Meski terkadang terasa ada-ada saja, namun begitulah realitas keadaan pendidikan di negeri kita.

Menyikapi hal ini, para guru dihadapkan pada keharusan untuk melaksanakan segala aturan dengan penuh dedikasi. Kemendikbud telah bersabda, maka selanjutnya guru harus menjalankan tugas-tugas tersebut tanpa drama, tanpa debat. 

Menu Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar. (tangkapan layar Akbar Pitopang)

Life must go on, seperti pepatah yang mengingatkan kita untuk terus melangkah maju. Maka SKP via PMM cukup kita selesaikan.

Masa transisi penerapan teknologi dan transformasi digital menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Meskipun banyak "tetek-bengek" yang muncul, namun yang perlu dikedepankan adalah sikap positif. Sebagai pribadi yang bertanggung jawab, guru harus fokus pada penyelesaian tugas-tugas tersebut dengan baik dan terpuji.

Keberlanjutan pendidikan memang menjadi prioritas, dan inilah momentum untuk melihat segala sisi positif yang bisa diambil. Meskipun tugas tambahan terkadang terasa berat, namun jika niatnya baik ---yakni untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi guru--- maka mari kita kerjakan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline