Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Miskonsepsi Guru tentang Perencanaan Pengelolaan Kinerja PMM

Diperbarui: 13 Januari 2024   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi guru yang memandang masa depan pendidikan lewat transformasi digital dan penerapan teknologi. (Sumber: KOMPAS/HERYUNANTO)

Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, tahun 2024 akan menjadi momen bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di Indonesia, dimana akan adanya perubahan di bidang penilaian kinerja yang mengemuka.

Aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) tidak lagi hanya menjadi formalitas administratif, melainkan akan bertransformasi menjadi sebuah "rapor" khusus bagi para guru.

Perubahan ini menciptakan gelombang diskusi dan antusiasme di kalangan rekan-rekan guru. Bagaimana tidak, setelah berkutat dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) online via e-Kinerja yang awalnya terkadang cukup membingungkan, kini guru-guru akan menghadapi era baru pengelolaan kinerja melalui aplikasi PMM. 

Tidak hanya siswa yang memiliki rapor, namun pendidik dan tenaga kependidikan juga akan memiliki evaluasi kinerja yang menggambarkan sejauh mana kontribusi mereka dalam dunia pendidikan.

Pengenalan PMM sebagai instrumen pengelolaan kinerja guru menjadi langkah signifikan yang diambil oleh Kemendikbud, yang memberikan bobot dan nilai khusus untuk setiap tugas dan pencapaian guru. 

Para pendidik diharapkan dapat lebih terfokus dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, mendukung perkembangan siswa, dan berinovasi dalam metode pengajaran. 

Munculnya PMM sebagai "rapor" guru membawa dampak positif yang tidak hanya terbatas pada peningkatan profesionalisme, tetapi juga mendorong guru untuk terus mengembangkan kompetensi dan kemampuan. 

Menghadapi awal tahun dan Semester Genap di Tahun Pelajaran 2023-2024, guru-guru di seluruh Indonesia menanggapi perubahan ini dengan sikap terbuka dan semangat untuk terus belajar. 

Jelas Kemendikbud berharap bahwa PMM dapat menjadi instrumen yang mendorong kualitas pendidikan di Indonesia. 

Dengan menghadirkan guru-guru yang berdedikasi, kompeten, dan mampu memotivasi siswa mencapai potensi maksimal mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline