Adanya tantangan dan ancaman krisis pangan, baik di masa kini maupun di masa depan, mendorong kita untuk kreatif dalam mencari solusi dan mengatasinya.
Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki diversifikasi sumber pangan lokal yang mudah untuk dibudidayakan, memiliki potensi besar untuk mengatasi ancaman krisis pangan.
Melalui Topik Pilihan di Kompasiana yang mengajak kita untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana mengeksplorasi dan atau mendayagunakan pekarangan rumah dan lahan di sekitar kita untuk menjadi bagian dari solusi tersebut.
Salah satu hal yang menarik adalah mengenai peran generasi tua atau orangtua kita dalam upaya mengatasi krisis pangan dari rumah.
Orangtua sejak dahulu kala telah menjadi pionir dalam mengelola lahan-lahan kecil di sekitar rumah untuk bercocok tanam atau berkebun.
Selama bertahun-tahun, upaya ini tidak hanya membantu menciptakan kemandirian pangan, tetapi juga mendukung kemandirian finansial dan upaya menjaga kesehatan keluarga yang berasal dari sumber pangan yang bergizi.
Upaya mengatasi krisis pangan dari rumah sebenarnya dapat menjadi jalan menuju keberlanjutan. Dengan memanfaatkan lahan yang tersedia di sekitar rumah, kita dapat memproduksi sumber makanan dengan cara yang lebih sustainable.
Dalam era dimana krisis pangan yang secara diam-diam semakin menjadi ancaman, mengatasi tantangan ini dari rumah adalah langkah yang bijak.
Ini bukan hanya tentang mencari cara untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga tentang memberdayakan diri dan keluarga guna meningkatkan kualitas hidup lewat upaya pemenuhan hak-hak dasar seperti pendidikan.
Dalam konteks pendidikan, upaya mengatasi krisis pangan dari rumah bisa dilakukan dengan strategi yang dapat meningkatkan aspek finansial yang memadai untuk pembiayaan pendidikan.