Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Menengok Situasi Terkini Belajar-Mengajar di Tengah Kabut Asap di Kota Pekanbaru

Diperbarui: 9 Oktober 2023   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Situasi terkini belajar-mengajar di sekolah di Kota Pekanbaru yang kembali menggunakan masker sebagai antisipasi asap. (foto Akbar Pitopang)

Sebagaimana yang kita ketahui dan kita rasakan bahwa saat ini kita tengah berada di puncak musim kemarau yang berbarengan dengan adanya fenomena El Nino.

Musim kemarau yang saat ini melanda daerah Provinsi Riau, terutama Kota Pekanbaru, menjadi perhatian serius. 

Dampaknya sangat terasa, yakni dengan adanya kekeringan lahan yang semakin parah, sumber mata air yang menipis, dan suhu udara yang terus meningkat yang mempengaruhi kualitas udara tentunya. 

Namun, yang mungkin paling dikhawatirkan adalah terjadinya aktivasi titik-titik api di lahan gambut yang kering, yang seringkali berujung kepada fenomena kebakaran hutan.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tak hanya mengancam keberlangsungan alam, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan dan kehidupan warga setempat. 

Kabut asap tebal yang disebabkan oleh kebakaran hutan telah menyebar luas, meliputi kawasan kota dan pemukiman penduduk. Meskipun saat ini jumlah atau kadar kabut asap belum terlalu signifikan, namun kekhawatiran akan memburuknya situasi karena asap jelas bukan tanpa alasan.

Oleh karena itu, aksi cepat tanggap dan koordinasi yang efektif sangatlah penting dalam mengatasi situasi asap saat ini. 

Perlindungan kesehatan warga dan pemulihan kelangsungan kehidupan sehari-hari yang berjalan normal harus menjadi prioritas utama. 

Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan juga harus ditingkatkan untuk menghindari kerugian lebih lanjut. 

Saat ini, seluruh masyarakat, pemerintah, dan stakeholder/pihak-pihak terkait harus bersatu untuk menghadapi tantangan serius ini supaya bencana asap tidak kembali membawa kerugian bagi warga di Provinsi Riau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline