Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Eksistensi Hidroponik di "Sekolah Berwawasan Lingkungan"

Diperbarui: 7 Oktober 2023   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh: SMK Negeri 1 Nunukan memanfaatkan lahan untuk budidaya hidroponik. (Tribunkaltim/Niko Ruru)

Budidaya tanaman ala hidroponik telah merambah luas ke dalam kehidupan masyarakat modern belakangan ini. Mulai dari mereka yang dengan tekun merawatnya dalam skala rumahan hingga para pengusaha yang menjadikannya sebagai ladang bisnis, hidroponik telah membuktikan daya tariknya. 

Namun, eksistensi hidroponik tak hanya terbatas di situ. Kini hidroponik juga telah merambah ke dunia pendidikan. Di mana tujuannya guna menanam benih-benih potensi bagi generasi.

Pengenalan hidroponik ke dalam lingkungan atau bahkan kurikulum sekolah tidak hanya sekedar pengetahuan praktis tentang berkebun dan budidaya tanaman secara modern, melainkan memiliki makna yang jauh lebih mendalam. 

Di tengah kampanye global akan kesadaran lingkungan, hadirnya program hidroponik di sekolah memiliki tujuan. Pertama, program ini sejalan dengan inisiatif sekolah berwawasan lingkungan seperti Program Adiwiyata, guna membentuk generasi yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam sekitar. 

Kedua, pelaksanaan program hidroponik memberikan dampak signifikan pada proses akreditasi lembaga pendidikan. 

Ketika sekolah dalam proses penilaian atau pengembangan yang secara holistik bagi siswa, maka dengan pendekatan yang menyeluruh melibatkan berbagai aspek, makna kesadaran lingkungan menjadi sangat penting. 

Hidroponik mencakup berbagai aspek, tidak hanya merawat tanaman melainkan juga membentuk karakter anak didik seperti kesabaran, tanggung jawab, dan pemahaman yang lebih luas tentang ekosistem alam.

Meski banyak manfaat yang ditawarkan, potensi dari program hidroponik di sekolah belum sepenuhnya dapat diraih. Ada tantangan, mulai dari keterbatasan sumber daya hingga kurangnya kesadaran di kalangan pendidik dapat menghambat perkembangan program ini. 

Maka, penting untuk mencarikan jalan keluarnya misalkan dengan memberikan pelatihan secara komprehensif bagi para guru. Agar guru tidak hanya memahami seluk-beluk hidroponik tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk keefektifan proses pembelajaran kepada para siswa.

Dengan adanya instalasi hidroponik yang terjaga dengan baik, maka siswa dapat memanfaatkannya untuk proses belajar biologi melalui tahap pertumbuhan tanaman dan unsur hara melalui larutan nutrisi bagi tanaman. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline