Kapan terakhir ayah dan bunda membacakan buku kepada buah hati tercinta?
Pertanyaan ini sangat cocok untuk diajukan kepada para orangtua di masa kini.
Keberadaan buku dalam kegiatan parenting yang dilakukan oleh orangtua kepada anak pada zaman sekarang ini bisa dibilang tidak seketat yang dilakukan oleh para orangtua zaman dahulu.
Dahulu kita biasa dicekoki dengan buku setiap hari atau bahkan setiap ada kesempatan terutama pada saat anak dan orangtua berada di rumah. Proses mengenalkan dan mendekatkan anak dengan buku bisa dilakukan dengan cukup efektif.
Lantaran pada zaman dahulu tentu hambatan dan rintangan dalam mendekatkan anak dengan buku tidak seperti pada zaman sekarang ini. Di mana pada saat ini ada banyak sekali tantangan yang dihadapi orangtua untuk mendekatkan anaknya dengan buku.
Kedekatan yang penulis maksud adalah ketertarikan yang besar untuk mau membaca atau dibacakan buku-buku.
Anak-anak zaman sekarang ini memang akan lebih tertarik kepada yang namanya gadget atau gawai. Jika anak-anak sekarang diberi dua pilihan antara buku dan gawai maka bisa dipastikan hampir semua anak akan memilih gawai dibanding buku.
Padahal kemampuan literasi anak untuk dapat memahami buku yang dibaca merupakan sebuah kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh setiap anak atau generasi bangsa.
Sebagaimana yang dimaksud oleh Kemendikbud bahwa untuk menilai pencapaian hasil belajar siswa dilakukan melalui Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Penilaian AKM ini menitikberatkan kepada kemampuan literasi dan numerasi (litnum).
Oleh sebab itu, betapa pentingnya bagi orangtua untuk mulai membangun kemampuan literasi anak sejak dini.
Akan ada banyak manfaat luar biasa yang akan dijaring oleh orangtua ketika anaknya menguasai kemampuan literasi yang mumpuni.