Isu kesehatan jiwa menjadi begitu penting untuk lebih diperhatikan pada zaman sekarang.
Terlebih di dunia yang sudah semakin canggih dengan segala kemajuannya saat ini terkadang menimbulkan berbagai permasalahan yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa.
Kesehatan jiwa tidak bisa dipandang sebelah mata atau kita tidak bisa tutup telinga begitu saja karena sangat menyangkut dengan keberlangsungan seseorang mampu menjalani hidup dan kehidupan ini dengan baik.
Apa itu kesehatan jiwa?
Dikutip dari laman promkes.kemenkes.go.id, kesehatan jiwa artinya suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
Sedangkan kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya, serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Kesehatan jiwa dapat diukur dari kondisi emosional, psikologis dan sosial yang seimbang. Kondisi ini mempengaruhi bagaimana perasaan seseorang, bagaimana mereka berpikir, dan bagaimana mereka bertahan hidup di masyarakat.
Kesehatan jiwa juga mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan bagaimana seseorang mengatasi stres.
Jadi, secara umum dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa tidak hanya bebas dari gangguan jiwa, tetapi juga dipengaruhi oleh perasaan sehat dan bahagia, serta mampu mengatasi tantangan hidup. Serta adanya sikap menerima orang lain apa adanya.
Oleh karena itu bersikap bodo amat sangat dibutuhkan dalam kehidupan demi menjaga kesehatan jiwa.
Bagaimana cara untuk bersikap "bodo amat" sebagai modal untuk self-help approach?
Bahwa banyak sekali faktor eksternal yang akan mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang.