Pada dua pekan yang lalu, kami telah berhasil membawa anak kami yang baru berusia 2 tahun 10 bulan ke dokter gigi guna dilakukan penambalan 4 buah gigi yang mengalami pengeroposan atau perubahan warna menjadi coklat yang mengarah ke warna yang semakin gelap.
Untuk kondisi saat itu giginya hanya mengalami perubahan warna dan ada sedikit bagian yang terkikis. Berikut artikel terkait: "pentingnya merawat kesehatan gigi susu anak sejak dini".
Semua itu diakibatkan karena intensitas mengonsumsi susu formula yang cukup tinggi lantaran masih dalam masa transisi setelah tidak lagi mendapatkan ASI dari ibunya.
Pada saat dokter gigi melakukan pemeriksaan diketahui bahwa kerusakan giginya pada bagian email sehingga langkah perawatan yang diambil adalah dengan scaling untuk membuang bagian email gigi yang rusak dan berubah warna. setelah itu keempat gigi yang rusak tersebut ditambal.
Itu pertama kalinya kami membawa anak ke dokter gigi yang menyebabkan anak masih belum familiar dengan alat-alat kedokteran gigi. sehingga anak masih belum terbiasa dengan kondisi di ruangan dokter gigi tersebut.
Butuh perjuangan untuk bisa memegang tubuh anak dengan erat sedangkan ia memiliki tenaga yang sangat kuat untuk melepaskan diri.
Hingga pada akhirnya keempat giginya yang rusak berhasil ditambal dengan baik. syukurlah.
Hanya berselang sepekan, akibat terlalu aktif bergerak ternyata ia mengalami insiden kecil yang akhirnya menyebabkan satu gigi diantara empat gigi yang ditambal tersebut mengalami patah. bentuk patahannya cukup dalam sehingga hanya menyisakan sedikit bagian gigi dan benar-benar sudah mendekat gusinya.
Kenapa hanya karena insiden kecil ketika sambil bermain anak kami bisa patah giginya?