Di Indonesia, kita mengenal istilah sekolah berbasis asrama atau boarding school. Di mana murid dari sekolah tersebut menjalani proses pembelajaran dan tinggal secara bersama teman dan pendidik di kawasan yang sama.
Sekolah berbasis asrama ini jamak diterapkan oleh sekolah-sekolah berbasis kurikulum agama misalnya yang sering kita kenal dengan istilah pesantren.
Penulis sendiri pertama sekali mengenal istilah sekolah asrama atau boarding school ini ketika melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
Awalnya, penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di sekolah negeri. Sehingga ketika melanjutkan SMP di pesantren, hal ini benar-benar menjadi sebuah pengalaman dan kisah hidup yang sensasinya terus terkenang hingga kini.
Pada dasarnya bahwa belajar di sekolah berbasis asrama ini memiliki segudang manfaat dan sisi positif yang akan diperoleh oleh para murid.
Lalu, ketika kita bercerita tentang bagaimana kisah belajar dan tinggal di sekolah berasrama atau pesantren ini pasti akan banyak sekali cerita dan kisah menarik yang menjadi bagian dari suka duka yang patut ditelaah kembali secara bersama.
Berikut ini beberapa hal suka atau sisi positif yang diperoleh murid yang belajar di sekolah berbasis asrama atau boarding school.
1. Bisa mengenal berbagai karakter teman sebaya dan adaptasi lingkungan pertemanan.
Secara pribadi, penulis di masa awal tinggal di asrama, memiliki pengaman yang kurang mengenakkan. Ketika itu ada teman yang sikapnya kurang bersahabat atau suka mengolok-olok.
Hal seperti itu seringkali terjadi di masa remaja. Karena di masa ini para siswa masih dalam masa transisi dari masa anak-anak menuju masa pembelajar sikap dan karakter menjadi dewasa.