Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Bagaimana Karakter Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka?

Diperbarui: 26 Mei 2022   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi guru dengan penuh semangat, tekad dan keyakinan yang tinggi untuk menjadi versi terbaik dari diri ini (Dokpri)

Alhamdulillah, sudah tiga tahun lebih kami mengabdikan diri menjadi seorang pendidik. Terhitung tanggal menjalankan tugas pada 1 Maret 2019.

Usia masa kerja yang masih setampuk pinang tersebut belum bisa dijadikan hal untuk membanggakan diri. Karena masih dibutuhkan banyak hal untuk terus memperbaiki diri.

Sekedar informasi, bahwa sebelumnya kami tidak pernah merasakan menjadi guru dengan status honorer atau guru tidak tetap (GTT). Sehingga sudah jelas kami belum memiliki pengalaman yang memadai di dunia pendidikan ini.

Beda halnya dengan rekan sesama guru yang lainnya, dimana semenjak lulus kuliah atau bahkan masih dalam usaha menyelesaikan studi atau menyelesaikan skripsi, mereka sudah mulai menjaring pengalaman dengan langsung terjun mengajar ke sekolah.

Walau demikian, karena kami pribadi menilai diri ini memang masih membutuhkan banyak pengalaman, pendidikan dan pelatihan untuk menjadi seorang guru yang profesional.

Maka kami senantiasa memposisikan diri menjadi seorang guru yang siap sedia dalam menjalan segala tugas yang diampukan kepada kami. Baik dalam menjalankan tugas pokok maupun menjalankan tugas-tugas tambahan.

Hal ini bukan tanpa alasan. Semenjak kami bergabung di instansi pendidikan sebagai wadah menjalani profesi saat ini. Sudah banyak kegiatan-kegiatan di luar jam mengajar yang dibebankan kepada kami.

Kepala Sekolah sering menunjuk kami menjadi perwakilan sekolah untuk kegiatan-kegiatan penting. Nantinya kami ketika kembali ke sekolah lagi setelah mengikuti kegiatan eksta tersebut dapat membagikannya kepada rekan sesama guru lainnya.

Mulai dari diikutkan pelatihan tentang pengelolaan dana dan pemanfaatan aplikasi untuk dana BOS, sosialisasi dan pengolahan sasaran kinerja pegawai (SKP), hingga yang terakhir sekali adalah workshop tentang Kurikulum Merdeka yang sebentar lagi hendak dijalankan di setiap satuan pendidikan di Indonesia.

Guru Muda, Guru dengan Semangat Membara

Sebagai guru yang digolongkan masih muda tidak hanya dari segi pengalaman kerja. Namun dilihat pula dari segi usia. Sejak tiga tahun lalu mulai mengajar, saat ini kami baru "berkepala tiga".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline