Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Ucapan Idul Fitri dalam Bait Pantun Minang

Diperbarui: 21 Maret 2024   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Idul Fitri, refleksi hati nan suci (Dokumentasi pribadi)

Hari Raya Idul Fitri 1443H sebentar lagi. Insyaallah kita akan sama-sama menemuinya dengan penuh sukacita dan mengharap selalu ridho-Nya.  

Mengucapkan ataupun berkirim pesan ucapan selamat hari raya Idul Fitri sudah menjadi kebiasaan yang tak terlupakan untuk dilakukan di momen berharga ini. Guna mengungkapkan rasa bersalah, meminta maaf dan memaafkan.

Di tahun-tahun sebelumnya, kami biasa mengirimkan pesan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dengan meneruskan pesan broadcast yang senantiasa berseliweran di aplikasi messenger. Sangat mudah.

Pesan dengan beragam untaian kata bermakna dengan sejuta makna kebaikan. Disampaikan secara santai maupun dengan bait bernada sastra.

Namun, kali ini kami akan mencoba sedikit belajar mengolah pembendaharaan kosakata bahasa Minang menjadi dirangkai menjadi beberapa bait ucapan permohonan maaf dan selamat berhari raya.

Dalam budaya Minangkabau, ada cara tersendiri dalam bertutur kata. Dalam bahasa keseharian maupun yang disampaikan secara tersurat, erat sekali dengan budaya petatah-petitih, penuh arti.

Maka izinkanlah kami mencoba menyampaikan ucapan selamat hari raya Idul Fitri kali ini dengan Bahasa Minang. 

***********

Puji syukur ka Allah nan Tuhan kito
Jo sholawat untuak Muhammad SAW itu nan partamo
Kapado dunsanak sadonyo
Dimano jo lah barado.


Lah tibo pulo kito basuo jo ari rayo
Lah sabulan panuah kito bausaho
Mampabanyak mancari pahalo
Andaknyo kito talahia baliak sasudahnyo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline