Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Drama Agen Perjalanan Mudik

Diperbarui: 30 April 2022   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drama pergantian posisi duduk penumpang. Sebuah "permainan" atau hanya kebetulan? (Ilustrasi via elangjalanan.net)

Alhamdulillah akhirnya tahun ini kami bisa ikut meramaikan tradisi mudik ini. Baru semalam kami telah sampai di kampung halaman tercinta dan telah dapat berkumpul bersama keluarga, sanak famili, dunsanak yang menanti di kampung halaman. 

Secara garis besar dalam proses perjalanan mudik ke kampung halaman ini, kami tidak menemukan kendala berarti. Semua dapat berjalan dengan baik sehingga kami tetap dapat sampai di kampung halaman. 

Namun ada beberapa hal yang menurut kami perlu dicermati kembali. Karena ada "drama" yang kami temukan yang berhubungan dengan jasa angkutan travel yang kami gunakan atau sewa untuk perjalanan mudik ini. Kebetulan untuk pulang mudik tahun ini kami masih menggunakan jalur darat. Dimana kami menggunakan jasa angkutan penumpang dengan mobil travel.

Kenapa kami menggunakan mobil travel karena jarak mudik yang tempuh tidak terlalu jauh. Jarak domisili sekarang dengan lokasi tujuan mudik bisa ditempuh dalam waktu 1 hari saja.

Lalu seperti yang kami sampaikan tadi drama apa sih yang kami jumpai pada saat perjalanan mudik kemarin?
Dramanya adalah terjadinya perselisihan paham atau komplain terkait bangku atau kursi penumpang. Posisi tempat duduk penumpang tidak sesuai dengan yang sudah dibooking.

Bagaimana kronologis terjadinya drama ini? 

Jadi begini, dua hari sebelum keberangkatan mudik ini kami sudah menghubungi sopir traveluntuk memesan kursi. Kebetulan kami memesan satu kursi saja untuk satu orang dewasa. Kami sudah sampaikan kepada sopir travel bahwa kami memilih duduk di bangku tengah atau di belakang sopir.

Kami sudah menyampaikan informasi dengan jelas kepada sopir tersebut. Karena kebetulan sopir itu adalah sopir travel yang biasa kami gunakan untuk mudik pada tahun-tahun sebelumnya. Bisa dikatakan kami sudah cukup berlangganan dengannya. Jadi kami menilai bahwa sopir tersebut sudah cukup paham dengan keinginan dan kebiasaan kami selama ini dimana kami biasa duduk di bangku barisan tengah. 

Alasannya adalah karena kami tidak bersedia duduk di barisan belakang disebabkan  kami tidak terbiasa. Kalau duduk di bangku barisan belakang kami bisa mabuk darat atau mabuk perjalanan. Sedangkan kami waktu mudik kemarin masih dalam keadaan menjalankan ibadah puasa. 

Dikhawatirkan kalau kami tetap duduk di bangku barisan belakang bisa saja kami mabuk darat dengan gejala seperti pusing, mual, muntah. Sehingga bisa mempengaruhi ibadah puasa yang sedang kami jalankan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline