Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Ngabuburit Anti Mainstream, Yuk Menengok Pojok Baca Digital Pekanbaru

Diperbarui: 15 April 2022   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

via antaranews.com

Sudah beberapa bulan yang lalu sejak diresmikannya pojok baca digital di salah satu ruang terbuka hijau (RTH) atau taman kota di Kota Pekanbaru. Tepatnya di RTH Puteri Kaca Mayang yang lokasinya sangat strategis tepat berada di tengah pusat kota.

Sudah lama saya hendak menengok pojok baca yang satu ini. Hal yang membuat saya penasaran adalah karena konsep yang diusung dikolaborasikan dengan teknologi atau digital. Maka sebutlah ia dengan pojok baca digital atau diakronimkan menjadi Pocadi.

Dan akhirnya niat itu ternyata bisa kesampaian juga. Kesempatan itu malah datang bertepatan dengan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini. Oh ya, sebelum saya bercerita tentang Pocadi ini. Maka izinkan saya terlebih dahulu mengucapkan kata alhamdulillah untuk kesempatan yang datang.

"Loh, apa gak kebalik?"

"Apanya?"

"Harusnya kan diawali dengan bacaan basmalah sebelum memulai segala sesuatu"

"Oh, tenang saja, mari kita awali pemaparan ini dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim"

(sekedar intermezzo biar puasanya tambah semangat. Tetaplah bercanda, walau garing)

*****


Hmm.. pojok baca digital, ya? Semenarik apa sih untuk dikulik? Pertanyaan itu selalu mengusik perhatian saya. Sepertinya memang pantas untuk ditelisik.

Jika selama ini kita sering mendengar tentang pojok baca, maka kali ini diberi embel-embel digital. Ekspektasi orang yang tertarik dengan pojok baca pasti akan meninggi.

Selama ini, kita memang sudah sering mendengar tentang istilah pojok baca. Khususnya di dunia pendidikan, kehadiran pojok baca di lingkungan sekolah menjadi sebuah program inovatif dari guru atau sekolah guna menumbuhkan budaya literasi segenap warga sekolah terutama minat peserta didik.

Di sekolah tempat kami mengajar pun juga demikian halnya. Di setiap kelas sudah ada space yang khusus diperuntukkan sebagai pojok baca. Disediakan pun buku-buku yang bisa dibaca oleh siswa.

Walaupun saya menilai pojok baca yang ada tersebut masih dalam bentuk pelengkap atau pemanis tampilan kelas. Tapi saya tetap mendukung hal itu. Dengan harapan para siswa dapat menumbuhkan dan merangsang minatnya untuk membaca.

Karena menumbuhkan minat baca dan budaya literasi pada siswa atau anak-anak adalah sebuah keharusan yang mengandung banyak kebaikan guna memicu perkembangan pola pikir anak menjadi lebih kreatif dan konstrukif di masa depan.

Upaya Menumbuhkan Budaya Literasi Masyarakat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline