Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Fenomena Guru Viral dan Cara Bijak Menyikapinya

Diperbarui: 23 April 2022   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

harianaceh.co.id

Belakangan ini lintas media dihebohkan dengan sosok seorang Pak Ribut. Pak Ribut sempat viral dan trending menjadi perbincangan khalayak dan netizen lantaran beredarnya video-videonya di aplikasi yang sedang digandrungi anak-anak muda saat ini. Salah satu yang mengguncang jagat maya adalah cuplikan video adegan Pak Ribut tengah memberikan pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) dengan materi tentang Nabi Luth a.s. Pada pelajaran tentang Nabi Luth ini akan pasti menyinggung tentang pengikutnya yang berbuat pelanggaran kepada Allah SWT. dengan melakukan perbuatan menyimpang yang mendatangkan dosa dan murka Allah SWT.

Siapa lagi kalau bukan yang namanya kaum Sadum. Itulah sebutan bagi umat Nabi Luth yang melakukan perbuatan dosa dengan menyukai sesama jenis. Sungguh perbuatan yang menjijikkan dan sangat dilarang oleh nabi dan Allah SWT. Karena jelas menyalahi kodrat manusia yang hanya berasal dari dua golongan yakni seorang laki-laki (zakari) dan seorang perempuan (untsa). Dimana salah satu ayat yang menerangkan hal tersebut terdapat pada Surah Al-Hujurat ayat 13 didalam kitab suci Al-Qur'an.

Kembali kita bahas perihal video Pak Ribut yang tadi viral di media sosial. Diawal jelas tidak ada yang salah dengan konten materi yang diterangkan oleh Pak Ribut kepada murid-muridnya. Materi yang disampaikan sesuai KD (Kompetensi Dasar) yang ada di kurikulum.

Tapi dimenit-menit akhir dari video tersebut, Pak Ribut bertanya kepada murid-muridnya tentang contoh orang yang melakukan perbuatan menyimpang seperti itu. Beberapa muridnya terlihat aktif dengan menjawab pertanya-pertanyaan yang ditanyakan Pak Ribut dan antusias mendengarkannya. Salah seorang murid yang kelihatan pintar juga ikut aktif memberikan balasan atas pertanyaan Pak Ribut. Memang sepertinya ia murid yang pintar dan sangat menonjol sekali.

Murid yang pintar itu secara spontan menyampaikan bahwa contoh orang yang melakukan perbuatan menyimpang itu adalah Pak Ribut itu sendiri. Mendengar jawaban muridnya, Pak Ribut terlihat kalang-kabut dan seperti mengkonfirmasi kepada murid-muirdnya bahwa ia bukanlah termasuk golongan itu.

Kenapa bisa murid-muridnya sampai berani mengatakan bahwa Pak Ribut seperti yang dimaksud? Apakah anak-anak itu memiliki radar yang bisa mengkategorikan bahwa seseorang itu merupakan seseorang yang ikut meniru perbauatan kaum Sadum? Jelas perkataan murid-murid itu bukan tanpa alasan. Video-video Pak Ribut ternyata sudah lama beredar di media sosial. Mungkin kita sebagai orang awam bisa langsung menyimpulkan bahwa sosok Pak Ribut merupakan seorang lelaki yang gemulai dari cara bersikap dan bertutur kata.

Sebelumnya disini saya mohon maaf jika tulisan ini sempat dibaca oleh orang yang bersangkutan. Disini saya bukan untuk menghakimi atau men-judge beliau. Namun, saya hanya mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang telah terjadi dan heboh diperbincangkah khalayak.

Pak Ribut jelas memiliki kecendrungan akan hal itu. Tidak hanya bisa kita simpulkan dari gestur dan pembawaannya sebagai seorang lelaki tapi juga dari gaya bicaranya. Saya sebenarnya tidak berniat mengangkatnya menjadi sebuah catatan dan tulisan tapi ternyata yang beredar di media sosial tidak hanya video perbicangan Pak Ribut dengan murid-muridnya ketika menerangkan pelajaran di kelas. Namun juga ada beredar cuplikan video Pak Ribut mendekati dan berinteraksi dengan seorang bule laki-laki ketika ia berada di salah satu lokasi wisata di pulau Bali. Ditambah dengan video lain ketika Pak Ribut menari dengan gerakan yang sangat lincah dan meliuk-liuk bagaikan seorang perempuan yang sangat jago menari.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan seorang Pak Ribut. Mungkin itu salah satu cara dia menyenangkan hatinya sendiri. Mungkin itulah cara dia mengekspresikan perasaannya. Pak Ribut aktif di media sosial dan itu bukanlah hal yang salah karena semua orang belakangan ini memang tidak bisa lepas dari kegiatan mengecek timeline dan memperhatikan akun media sosialnya.

Namun, ternyata Pak Ribut merupakan seorang guru. Sebuah profesi dengan tugas yang sangat mulia karena mengajar, mendidik, dan melakukan transfer ilmu kepada muridnya. Dalam proses pembelajaran, tidak hanya aspek kognitif yang menjadi tujuan yang hendak dicapai. Namun juga aspek sosial dan spiritual juga sangat ditekankan kepada murid untuk diamalkan dan diaplikasikan dalam kehidupan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline