Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Hari Raya Masak Rendang Minang, Yuk!

Diperbarui: 24 April 2023   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Semua foto merupakan dokumentasi pribadi)

Rendang merupakan salah satu makanan khas dari daerah Sumatera Barat (Minangkabau) yang kelezatannya sudah diakui dunia. Rendang minang sangat disukai oleh masyarakat di indonesia. 

Semua orang suka rendang. Ada yang gak suka rendang? Sama saja belum mencicipi indahnya surga dunia.. He.. He..

Karena kelezatannya maka rendang menjadi popular dimana-mana. Di indonesia rendang sudah taka sing lagi bahkan sudah sangat dekat dengan kehidupan masyarakat di indonesia. 

Sekarang untuk mendapatkan rendang tidaklah susah. Dari sabang sampai merauke ada rumah makan padang. Mungkin tahun depan juga akan dibuka rumah makan padang di planet mars.

Jadi kalau anda ingin rendang tinggal cap cuss aja ke rumah makan padang yang tersebar dimana-mana. 

Bagaimana dengan rasanya? Sebenarnya setiap rendang yang dibuat rasanya hampir mirip. Kesamaannya adalah akan tetap terasa enak. 

Namun, ternyata rendang asli minanglah yang paling enak. Karena cara pembuatannya masih memegang tradisi adat yang masih dipegang hingga saat ini. 

Membuat rendang bukanlah perkara rumit. Namun membuat rendang juga tak bisa dianggap mudah. Apa maksudnya? Karena untuk membuat rendang dengan cita rasa yang original dan dengan rasa yang sesungguhnya membutuhkan keahlian dan keterampilan yang tidak semua orang memlikinya.

Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membagikan foto-foto momen berharga saat saya membantu bundo mengolah rendang minang. Dari awal hingga rendang siap saji akan saya kupas sebisa saya disini. Silahkan disimak ya…

Untuk membuat masakan rendang yang benar-benar lezat segala persiapannya harus dipersiapkan dengan baik. Pemilihan bahan-bahan yang akan diolah menjadi rendang adalah sebuah keharusan. Bahan yang baik akan menghasilkan masakan rendang yang baik juga. 

Daging yang dipilih adalah daging yang segar dalam artian tidak sekedar daging. Memilih mana daging yang segar dan mana daging yang kurang layak pakai juga membutuhkan sebuah keterampilan. 

Ahli rendang akan mengetahui dengan mudah mana daging yang layak masak. Tekstur, warna, aroma daging seperti apa sudah diketahui karakteristiknya oleh si ahli rendang.

Santan yang dipakai juga harus santai yang baik. Santani yang diolah dari kelapa yang bagus. Dari kelapa yang sudah benar-benar matang. Kelapa yang sudah matang itu daging buahnya diparut. Parutan kelapa itulah yang dibuat menjadi santan. Santan dibuat dengan cara tradisional. Santan yang dipakai bukan santan buatan pabrik. Sebisa mungkin gunakan santan yang asli.

Rempah-rempah adalah bagian yang tak boleh dilupakan untuk membuat rendang. Keberadaan rempah-rempah adalah sebuah komponen yang sangat vital. Karena jika kurang atau lupa memasukkan salah satu jenis rempah-rempahnya maka hasilnya akan kurang maksimal. Lagi-lagi disini gunakan rempah yang baik dan bagus. Cabenya harus segar begitu juga dengan yang lainnya.

Semua bahan sudah tersedia dengan baik. Potonglah daging sesuai selera. Tidak kekecilan dan tidak terlalu besar. Daging yang dipotong kecil-kecil sangat rawan hancur saat proses pembuatan. Santannya langsung dimasukkan ke dalam kuali besar. Cabenya digiling rapi. Rempah-rempah ada yang dihancurkan ada yang tidak atau langsung dimasukkan.

Kemudian selanjutnya siapkan perapian. Memasak rendang tidak menggunakan kompor gas. Rendang dimasak pakai tungku kayu. Memasak rendang dengan tungku kayu adalah sebuah keharusan. Karena tungku kayu akan mempengaruhi cita rasa rendang tersebut. 

Selain itu coba anda bayangkan saja, membuat rendang hingga jadi sangat membutuhkan waktu yang cukup lama. Jika menggunakan kompos gas, pasti sangat boros sekali penggunaan gasnya. 

Dengan tungku kayu, apinya cukup tahan lama dan untuk membuat tungku kayu juga tidak sulit. 

(Semua foto merupakan dokumentasi pribadi)

 Disini juga butuh sebuah keahlian khusus dalam mengatur api. Para ahli rendang minang tahu dan sangat telaten dalam mengolah dan mengatur api. 

Adakalanya api dibesarkan dan adakalanya api dikecilkan. Pengaturan api ini adalah sebuah kepandaian. Kepandaian yang didapat dengan sendirinya dari proses turun temurun saat ikut terjun dalam membuat rendang.

Naikkan kuali besar berisi santan keatas tungku kayu. Lalu masukkan gilingan cabe dan rempah-rempah. Semuanya harus dicampurkan menjadi satu kecuali daging. 

Ingat! Jangan sampai terburu-buru memasukkan daging. Jika terlalu dini mencampurkan daging maka dikhawatirkan daging akan hancur. 

Gunakan api yang cukup besar saat berada dalam periode ini. Api yang pas akan mempercepat pemprosesan santan. Ketika di posisi ini, kuali tidak boleh ditinggalkan dalam waktu yang lama. 

Kuali harus diaduk terus menerus. Agar semua bahan menyatu dengan sempurna. Karena jika ditinggal dalam waktu yang cukup lama maka akan terjadi gosong di dasar kuali. 

(Semua foto merupakan dokumentasi pribadi)

 

Aduk terus… sampai santan berubah warna. 

Sampai santan mengelurkan minyaknya. Ketika minyaknya sudah keluar, biarkan saja, terusnya diaduk. 


(Semua foto merupakan dokumentasi pribadi)


(Semua foto merupakan dokumentasi pribadi)


Maka tak lama setelah itu, barulah daging boleh dimasukkan ke dalam kuali. Kuali harus terus diaduk. Saat daging sudah dimasukkan, api jangan sampai terlalu besar. 

Kuali tetap terus diaduk-aduk. Agar semua bahannya yang sudah dimasukkan duluan tadi tercampur dan menyerap pada daging. Aduklah dengan hati-hati jangan sampai menghancurkan daging. 

(Semua foto merupakan dokumentasi pribadi)


Apinya bisa dipadamkan.. rendang sudah bisa disajikan. (Semua foto merupakan dokumentasi pribadi)

 

Sekali lagi diingatkan untuk tidak meninggalkan kuali. Kuali harus terus diaduk-aduk. Jangan sampai terjadi kegosongan didasar kuali. 

Apinya juga terus dijaga. Apinya tetap dihidupkan jangan sampai padam. Namun seperti apa kadar dan suhu panasnya, hanya ahli rendang minang yang tahu…

Setelah itu, rendang hampir jadi. Kok hampir jadi? Belum jadi secara sempurna ya? 

Iya… kebanyakan rendang masih dalam bentuk semi rendang. Atau lebih dikenal dengan nama kulio. 

Rendang itu warna cenderung hitam tapi bukan gosong. Kadar minyaknya sudah sudah sedikit. Santan sudah berubah menjadi seperti kari. Yang biasanya dijual di rumah makan padang adalah dalam bentuk semi rendang. 

Namun setelah memasuki semi rendang, api sudah bisa dipadamkan. Diamkan dulu rendang didalam kuali sampai dingin. Jika sudah dingin baru dipindah ke dalam wadah. 

Hmm.. Rendang sudah bisa dinikmati bersama. Biasanya rendang dibuat dalam jumlah banyak seperti yang terlihat di gambar. 

Rendang untuk satu keluarga untuk beberapa hari. Rendang juga bisa dibagi-bagikan ke kerabat atau tetangga terdekat.

 (Semua foto merupakan dokumentasi pribadi)

Insyaallah, Jumat tanggal 26 Oktober 2012 kita akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Hari jumat bisa langsung dilakukan penyembelihan hewan kurban. 

Hari Raya Idul Adha, hari raya kurban. Penuh dengan daging kurban. Daging dimana-mana. Waktunya untuk pesta daging. 

Ada yang dapat daging hanya sedikit ada juga yang cukup banyak. Jangan berkecil hati dan harus tetap bersyukur bisa pembagian daging. 

Daging yang didapat mau dibuat apa? Bingung juga ya? Banyak opsi yang bisa dilakukan. Namun salah satu saran dari saya daging itu dibuat rendang saja… 

Walaupun Hari Raya Idul Adha besok Jumat. Tapi saya ucapkan mohon maaf lahir batinnya hari ini saja ya.. 

Selamat Hari Raya Idul Adha semuanya.. Mohon maaf atas segala kesalahan.. 

Selamat berpesta daging.. Selamat makan rendang.. Dan jangan lupa berbagi pada sesama ya…

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline