AKBARPITOPANG --- Kalau kita menonton tv pasti di layar tv itu selain menampilkan nama chanel stasiun tv juga akan menampilkan status dari tayangan tersebut. Apakah tayangannya untuk anak-anak, remaja/ bimbingan orangtua atau untuk orang dewasa. Kalau untuk orang dewasa akan diberi label huruf D capital sedangkan untuk tayangan yang statusnya selain dewasa maka diberi label R/BO atau untuk Remaja/Bimbingan Orangtua.
Mungkin sudah peraturannya seperti itu. Setiap stasiun tv yang ada di Indonesia biasanya akan selalu memberikan label pada program-program acara tv yang ditayangkan.
Hal itu dinilai penting sekali. Dengan pemberian label tersebut maka para penonton dirumah tahu status tayangannya seperti apa. Apakah untuk orang dewasa, anak-anak atau bisa dikonsumsi segala usia. Dengan begitu para orang tua tahu tayangan tersebut apakah untuk anak-anak, remaja atau malah khusus untuk orang dewasa.
Namun masalah yang terjadi adalah acara-acara yang ditayangkan di tv biasanya lebih banyak menayangkan program untuk orang dewasa. Tak banyak acara-acara yang lebih dikhususkan untuk para anak-anak dan remaja. Hanya beberapa stasiun tv yang mau menyediakan program-program untuk anak-anak dan remaja. Tapi frekuensi dan jenis programnya juga tak banyak.
Walaupun terkadang program acara tv untuk anak-anak dan remaja tapi konten dari tayangannya banyak yang kurang baik dikonsumsi untuk mereka. Kadang walaupun kontennya sudah pas tapi isinya malah banyak tersirat pesan-pesan yang kurang baik.
Kalau untuk program acara tv untuk orang dewasa pasti kita sudah cukup faham bentuknya seperti apa. Acara untuk dewasa kebanyakan yang kita bayangkan pasti acara-acara film yang memang untuk dewasa, berita kriminal, gossip, acara peliputan daerah perang/ konflik dan semacamnya yang baik untuk orang dewasa.
Namun permasalahannya adalah acara-acara tv seperti itu malah tetap diberi labe R/BO. Jelas itu tindakan penyelewengan aturan yang sudah ada. Apakah hal itu tidak diketahui oleh pihak yang ada dibelakang stasiun tv atau mungkin malah disengaja.
Saya sendiri biasanya selalu memperhatikan label dari setiap program tv yang saya tonton. Dari sekian banyak acara tv memang sangat banyak sekali acara-acara untuk orang dewasa yang tidak baik untuk anak-anak dan remaja. Banyak acara-acara tv untuk orang dewasa yang dikasih label R/BO.
Contohnya saja tayangan film yang biasa ditayangkan oleh sebuah stasiun tv. Sering saya dapati dikasih label R/BO. Kalau kita piker-pikir dimana letak R/BO-nya? Jelas-jelas dan sudah pasti itu film yang baik untuk orang dewasa dan sangat tidak cocok disaksikan untuk para anak-anak dan remaja.
Kenapa saya berpikir labelnya salah? Karena memang tayangannya khusus untuk orang dewasa. Banyak adegan di film yang ditayangkan di tv itu seperti berciuman, berpelukan mesra, atau malah tidur di ranjang. Untuk film genre action, banyak adegan-adegan perang, pembunuhan, pembantaian, kekerasan, mengumpat dengan kata-kata kotor dan sebagainya. Sudah jelas bukan kalau hal itu hanya baik dikonsumsi untuk para orang dewasa atau yang sudah cukup umur.
Namun masalahnya lagi banyak diantara kita yang tidak sadar akan hal itu. Kita banyak yang menanggap bahwa semua acara tv itu baik dan terserah siapa yang mau nonton. Akibatnya banyak sekali anak-anak atau para remaja yang semaunya menonton acara tv. Salah satunya film-film seperti yang disebutkan tadi. Anak-anak dan remaja saya rasa sangat menyukai film-film seperti itu. Mereka sangat suka mengkonsumsi jenis film seperti itu. Tanpa mereka sadari apakah itu baik dikonsumsi pada usia mereka.
Akibatnya akan berdampak pada jangka panjang. Jangan heran beberapa waktu belakangan hingga saat ini banyak sekali para anak-anak dan remaja yang tumbuh tak sewajarnya. Banyak diantara mereka yang sudah ‘rusak’. Akibat dari itu semua salah satunya tentu akibat dari konten yang mereka konsumsi saat menonton acara tv.
Sebenarnya sudah banyak sekali pembicaraan mengenai hal ini. Memang sangat banyak tayangan-tayangan di tv yang tidak sehat. Namun masalahnya lagi adalah sangat banyak para orang tua yang tidak menyadari hal itu karena berbagai alasan.
Banyak orang tua yang tidak memperhatikan masalah ini dan malah menganggapnya hal yang biasa. Banyak para orang tua yang tidak berpikir dampak yang akan ditimbulkannya.
Solusi yang tentu sangat diperlukan peran aktif orang tua dalam hal ini. Orang tua harus peduli jika ingin melihat anak-anaknya tidak menjadi korban acara tv. Orang tua harus lebih memperlihatkan kepeduliannya. Beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua diantaranya adalah:
[caption id="attachment_188543" align="alignright" width="256" caption="orang tua perlu bersikap tegas dan jangan cuek/ ilustrasi/ ghiboo.com"]
[/caption]
1. Membatasi jam untuk menonton televisi. Ada waktu-waktu yang disediakan untuk menonton dan ada waktu-waktu untuk kegiatan lain.
2. Tidak menyediakan televisi pribadi di kamar anak.
3. Menfilter film-film mana saja yang baik ditonton oleh anak.
4. Mengawasi setiap acara yang ditonton oleh anak.
5. Mendampingi anak saat menonton televisi.
6. Mengenalkan jenis acara-acara tv mana saja yang baik dan mana yang tidak baik dikonsumsi oleh anak.
7. Berdiskusi dengan anak mengenai acara yang baru ia tonton.
8. Menyediakan tv berbayar yang bisa dipilih mana saja program acara yang baik jika orang tua benar-benar mampu.
9. Bagi waktu untuk sering-sering berkumpul dengan anak atau keluarga untuk membahas pesan-pesan penting.
10. Dan lain-lain… :D
Inti dari semua itu memang benar-benar dibutuhkan peran aktif dari orang tua mengawasi anak yang dalam hal ini kegiatan anak dalam menonton tv. Para orang tua perlu bersikap tegas dan tidak boleh terus-menerus bersikap cuek menanggapi permasalahan ini.
Seperti yang kita bahas diatas, orang tua perlu memberitahu apa arti label dari acara tv itu pada anak. Jelaskan pada anak apa arti dan kepanjangannya. Agar anak tahu jenis acara-acara tv mana saja yang baik ia tonton.
Namun tak cukup itu saja. Yang sangat perlu diinformasikan orang tua pada anak adalah mengenai konten dari film atau acara-acara di televisi. Hal ini sangat penting. Walaupun labelnya R/BO tapi kontennya tidak baik, anak bisa paham kalau itu tidak baik Ia tonton.
Memang untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan seperti itu pada anak-anak dan remaja tidaklah mudah. Kita semua menyadari bahwa hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun alangkah baiknya jika semua mau bergerak dan tidak bersikap cuek serta membiarkannya begitu saja. (BAR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H